Pernikahan Barakah Tak Harus Dengan Banyak Anak.
“Neng, saya sudah menikah selama lebih dari 11 tahun, tetapi saya tidak belum memiliki keturunan. Apa yang sebaiknya saya lakukan?”
“Apa yang Anda dapatkan dari pernikahan Anda? Ada perbedaan nggak kehidupan Anda sebelum dan sesudah menikah?”
“Kalau perbedaan ya jelas ada, Neng.”
“Perbedaan yang paling Anda rasakan, apa? Sejak menikah, apa perbedaan yang paling berharga menurut Anda?”
“Alhamdulillah, sejak menikah saya lebih memiliki semangat kepada agama. Yang sebelumnya sangat kurang belajar agama, sejak nikah jadi senang belajar agama.”
“Itu sudah lebih dari cukup. Jika pernikahan menjadi sebab hidayah fil Islam, hidayah untuk lebih benar, lebih sungguh-sungguh, lebih lurus kepada agama ini, maka itulah pertanda pernikahan yang penuh barakah. Ia lebih berharga dibandingkan dunia seisinya.”
“Tetapi kami tidak dapat memiliki keturunan??!”
“Salah satu istri RasuluLlah ο·Ί yang dari beliau kita mendapatkan sangat banyak pelajaran, seorang perempuan yang sangat cerdas dan Rasulullah ο·Ί sangat mencintainya adalah Ibunda ‘Aisyah radhiyaLlahu ‘anha. Dan tidak ada keturunan RasuluLlah ο·Ί yang lahir dari beliau.”
“Apa tidak boleh saya mengharapkan keturunan?”
“Sangat boleh dan kita banyak belajar dari sejarah, orang-orang yang sangat dimuliakan oleh Allah ‘Azza wa Jalla banyak yang harus melalui masa penantian sangat panjang, setiap hari mereka bermunajat kepada Allah mengharapkan keturunan yang shalih, sampai akhirnya Allah Ta’ala karuniakan keturunan yang penuh kebaikan.
Nabi Ibrahim dan Nabi Zakariya contohnya. Berpuluh-puluh tahun masa penantiannya, sebelum para Nabi yang mulia tersebut memperoleh keturunan.”
Bagi yang belum memiliki keturunan jangan beteputus asa, kehendak Allah adalah yang terbaik.
Post a Comment