5 Negara Paling Mandul di Dunia, Hal Mengerikan Ini Mengancam

5 Negara Paling Mandul di Dunia, Hal Mengerikan Ini Mengancam
Ilustrasi keluarga.

– Infertilitas atau mandul adalah suatu kondisi di mana seorang pria atau wanita mengalami ketidakmampuan untuk menjalankan fungsi reproduksinya secara optimal, menghambat proses kelahiran bayi. Dalam beberapa negara di dunia, infertilitas, baik yang sengaja maupun tidak, berkontribusi pada penurunan signifikan tingkat kelahiran bayi.

Apabila kondisi ini terus berlanjut, suatu negara dapat menghadapi krisis penduduk yang serius, terutama ketika jumlah penduduk dunia telah mencapai 8 miliar jiwa.

Shibuya Cross, Jepang Photo : jlgc.com

Terdapat beberapa negara yang mengalami penurunan tingkat kelahiran yang signifikan, sehingga kesuburan yang rendah menjadi hambatan untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah penduduknya.
Nah, ini deretan negara dengan tingkat kesuburan yang rendah yang mungkin menghadapi penurunan penduduk di masa depan:

1. Korea Selatan

Dalam hal dunia hiburan, Korea Selatan adalah rajanya. Namun dalam urusan kelahiran bayi, negeri ini harus rela berada di peringkat bawah.
Pasalnya dalam skala kelahiran, negeri ini hanya memiliki nilai 1,25. Artinya satu pasangan hanya memiliki bayi 1 orang saja. Dari lima orang yang ada di Korea Selatan, hanya 1 orang saja yang memiliki anak-anak berjumlah 2.

Hal yang menyebabkan kenapa Korea Selatan sangat berjuang dalam hal kelahiran adalah kebiasaan penduduk. Di negeri ini banyak orang memilih melajang seumur hidupnya. Kalau pun menikah, usianya sudah sangat tua hingga hanya mampu menghasilkan satu anak saja.
Orang di Korea Selatan lebih terobsesi dengan pekerjaannya daripada menikah dan memiliki anak. Sebagai perbandingan saja, sebelum tahun 1970, satu pasangan di Korea Selatan memiliki anak 4-6 orang. Sekarang, punya anak 2 saja sangat jarang.

2. Jepang

Suasana Shibuya Scramble Crossing, Tokyo, Jepang, di malam hari. Photo : Kemenag RI

Beberapa tingkat di bawah Korea Selatan ada Jepang yang menjadi negara paling mandul hingga berjuang dengan kelahiran bayi. Di negeri ini, rata-rata satu pasangan hanya memiliki 1 anak saja. Atau dalam sekala kelahiran berada di angka 1,40.
Orang-orang di Jepang lebih terobsesi dengan pekerjaan hingga perkara menikah dan punya anak adalah hal prioritas paling bawah.

Selain harus berjuang dengan kelahiran yang sangat kecil. Jepang juga harus berjuang dengan banyaknya orang tua di sini. Bisa dibayangkan jika penduduk tua di Jepang meninggal sementara bayi yang lahir semakin sedikit. Maka dalam waktu yang tidak terlalu lama, negeri ini akan mengalami penurunan jumlah penduduk yang signifikan.

3. Italia

Bendera Italia. Photo : Pixabay

Italia adalah salah satu negara di Eropa yang memiliki GDP tertinggi di Eropa. Artinya, penduduk di negeri ini memiliki kualitas hidup yang cukup tinggi.
Namun untuk urusan menikah dan memiliki anak, Italia masih berada di urutan paling bawah. Di negeri ini, keluarga yang memiliki 2 anak sangatlah jarang. Bahkan keluarga yang tak memiliki anak sangat banyak.

Menurunnya tingkat kelahiran di negeri ini membuat pemerintah harus bekerja ekstra. Jika Italia terus saja mengalami kemunduran dalam kelahiran, bisa jadi negeri ini akan punah dalam beberapa tahun.
Kemajuan dalam ekspor dan impor serta pengembangan energi terbarui tak akan mengubah fakta jika kelahiran adalah sesuatu yang penting dalam mempertahankan suatu negara di masa depan.

4. Jerman

bendera Jerman Photo : freepik/gpointstudio

Tingkat kelahiran di Jerman terus menurun dari tahun 1980. Dari yang awalnya 2,5 sekarang hanya tinggal 1,41 saja. Dalam 30 tahun saja, kelahiran menurun dengan sangat drastis hingga mundur 1 angka.
Pemerintah Jerman masih mengusahakan untuk meningkatkan angka kelahiran di negeri ini agar bisa menembus angka 2.

Padahal dari segi ekonomi, Jerman berada di puncak karena industri pesawat terbang, alat perang hingga senjata mematikan lainnya. Secara GDP, Jerman pernah berada di puncak di Eropa.
Sayangnya, penduduk di negeri ini tak begitu memikirkan pernikahan dan anak hingga tanpa disadari jumlah penduduk terus menurun. Kemoderenan dan juga kemajuan ekonomi justru membuat warga Jerman lebih memikirkan karier agar terus menanjak.

5. Kanada

Bendera Kanada Photo :

Kanada memiliki wilayah yang sangat luas namun tak digunakan untuk tempat tinggal. Itulah mengapa negara ini mengizinkan pengungsi yang ingin menetap dan menjadi warga negara.
Kebijakan ini diambil karena negara ini sedang berjuang untuk meningkat jumlah penduduknya yang kian lama kian habis. Bahkan skala fertilitasnya hanya berada di angka 1,59 saja.

Untuk urusan ekonomi, Kanada berada di barisan paling depan. Bahkan negara besar seperti Spanyol dan Australia masih berada di bawah Kanada. Negeri dengan simbol daun maple ini juga penghasil minyak terbesar dunia.
Produk-produk kayu dan peralatan juga telah mendunia dan susah mencari saingannya. Sayang, menurunnya angka kelahiran membuat negeri ini semakin terpuruk

Halaman Selanjutnya
Dalam hal dunia hiburan, Korea Selatan adalah rajanya. Namun dalam urusan kelahiran bayi, negeri ini harus rela berada di peringkat bawah.


5 Most Barren Countries in the World, This Horrifying Thing Threatens
Family illustration. 

– Infertility or barrenness is a condition where a man or woman experiences an inability to carry out their reproductive functions optimally, hampering the process of giving birth to a baby. In several countries around the world, infertility, whether intentional or not, contributes to a significant decline in birth rates. 

If this condition continues, a country could face a serious population crisis, especially when the world population has reached 8 billion people. 

Shibuya Cross, Japan Photo : jlgc.com

There are several countries that have experienced a significant decline in birth rates, so that low fertility becomes an obstacle to maintaining and increasing their population. 
So, here is a list of countries with low fertility rates that may face population decline in the future:

1. South Korea

When it comes to the world of entertainment, South Korea is king. However, when it comes to baby births, this country must be willing to be at the bottom of the rankings. 
The reason is that on the birth scale, this country only has a score of 1.25. This means that one couple only has 1 baby. Of the five people in South Korea, only 1 person has 2 children. 

The reason why South Korea is struggling so much in terms of births is the population's habits. In this country many people choose to be single for the rest of their lives. Even if he marries, he is already so old that he can only produce one child. 
People in South Korea are more obsessed with their work than getting married and having children. Just for comparison, before 1970, one couple in South Korea had 4-6 children. Nowadays, having just 2 children is very rare. 

2. Japan

Shibuya Scramble Crossing atmosphere, Tokyo, Japan, at night. Photo : Indonesian Ministry of Religion

Several levels below South Korea, there is Japan, which is the most infertile country and struggles with the birth of babies. In this country, on average one couple only has 1 child. Or the birth scale is at 1.40. 
People in Japan are more obsessed with work to the point that getting married and having children is at the bottom of their priorities. 

Apart from having to struggle with very small births. Japan also has to struggle with the large number of elderly people here. You can imagine if the elderly population in Japan died while fewer babies were born. So in the not too distant future, this country will experience a significant decline in population. 

3. Italy

Italian flag. Photo : Pixabay

Italy is one of the countries in Europe which has the highest GDP in Europe. This means that the people in this country have a fairly high quality of life. 
However, when it comes to getting married and having children, Italy is still at the bottom of the list. In this country, families with 2 children are very rare. Even families without children are very numerous. 

The decreasing birth rate in this country means the government has to work extra hard. If Italy continues to experience decline in birth, it is possible that this country will become extinct in a few years. 
Progress in exports and imports as well as the development of renewable energy will not change the fact that birth is something important in maintaining a country in the future. 

4. Germany

German flag Photo : freepik/gpointstudio

The birth rate in Germany has continued to decline since 1980. From 2.5, it is now only 1.41. In just 30 years, births have decreased so drastically that they have dropped by 1 point. 
The German government is still trying to increase the birth rate in this country so that it can reach number 2. 

In fact, from an economic perspective, Germany is at the top because of its aircraft industry, weapons of war and other deadly weapons. In terms of GDP, Germany was once at the top in Europe. 
Unfortunately, people in this country don't think much about marriage and children, so without realizing it, the population continues to decline. Modernity and economic progress have actually made German citizens think more about their careers so they can continue to move up. 

5. Canada

Canadian Flag Photo :

Canada has a very large territory but it is not used for residence. That is why this country allows refugees who want to settle and become citizens. 
This policy was taken because this country is struggling to increase its population, which is increasingly depleting. Even the fertility scale is only at 1.59. 

For economic matters, Canada is at the forefront. Even big countries like Spain and Australia are still below Canada. This country with the maple leaf symbol is also the world's largest oil producer. 
Wood products and equipment have also become global and it is difficult to find competitors. Unfortunately, the decreasing birth rate makes this country even worse

Next page
When it comes to the world of entertainment, South Korea is king. However, when it comes to baby births, this country must be willing to be at the bottom of the rankings. 

Post a Comment

Konsultasi Bidan Kita

Previous Post Next Post