Health is a pleasure, while illness is a sign of God's love

allahmuhammadbuku.jpg%3Fw%3D450%26h%3D44


Health is a pleasure, while illness is a sign of God's love


Without the annoying pain and signs of affection because sin is being washed away. 

For believers, pleasure or hardship are two fields that are equally profitable. If he gets pleasure, he will be grateful so that the pleasure will continue to be increased. If he is in trouble, he will be patient so that with his patience, his sins will fall away. 


Brother,


Allah SWT says in Surah At-Taghaabun: 11 which means: "No calamity befalls a person except with Allah's permission; And whoever believes in Allah, surely He will guide his heart. And Allah is All-Knowing of everything.”

For believers, being healthy is a huge blessing in the world. The pleasure is greater with the addition of gratitude which is actually greater than the pleasure of health itself. If being healthy is a blessing, being sick is not a curse for a believer. Pain is a test that opens up thousands of opportunities for goodness and erases thousands of sins and mistakes. 


Brother,


Rasulullah saw said:

"There are two pleasures that many people are deceived by, namely health and free time."

Why....???, Because humans cannot take advantage of their health and free time to carry out activities to spread good deeds that can bring them closer to Allah SWT and the village of the afterlife. 


If you want to know how valuable good health is, then visit more sick people, both at home and in hospital. And that's why some say that "health is a crown on the heads of healthy people that only sick people know". 


How many sick people dream of putting their two feet together to perform the obligatory prayers in congregation, to pay blessings to their brothers and sisters.....but they are unable to do it!!! 

How many sick people are disconnected from humans, so that they cannot mingle with them, they dream of being able to listen to the Koran and recite its verses, but they are unable to do it!! 


Brother,


Why do I call pain pleasure? 

Remember the words of the Messenger of Allah: "It does not happen to a Muslim, whether it be fatigue, chronic illness, anxiety, sadness, pain, anxiety or just being pricked by a thorn, but with all of that Allah Ta'ala will wipe away his sins." (HR. Al-Bukhari). 


Once the Prophet saw met Umm Saa'ib, and he said: "What happened to you, O Umm Saa'ib, that makes you shiver like this?" Umm Saa'ib replied "Because of the high fever, there is no goodness from Allah Ta'ala to him."The Messenger of Allah said: "Do not criticize fever! Because indeed, fever removes the mistakes (sins) of the children of Adam (humans) just as the ubupan (the fire blowing tool used by blacksmiths) removes the rust of iron." (HR. Muslim)


Then he will continue to receive the rewards of good deeds which he is always active in doing when he is healthy. As the Prophet saw gave the good news in the hadith of Abu Musa Al-Asy'ary ra. "If a servant is sick or is traveling (safar), then Allah Ta'ala will determine and write down the reward for him as if he were a believer (not traveling) and healthy." (HR. Al-Bukhari). 


O Allah, make us all among those who, when given, are grateful, when tested, patient and when sinful, ask for forgiveness. 

Hopefully we will be able to act sincerely and be patient when disaster strikes. Amen


Sehat Itu Nikmat Sedangkan Sakit Adalah Tanda Kasih Sayang Allah


Tanpa dari rasa sakit yang mengganggu dan tanda sayang karena dosa sedang digugurkan.
Bagi orang-orang yang beriman, kesenangan atau kesusahan merupakan dua ladang yang sama-sama menguntungkan. Bila ia mendapat kesenangan, ia akan bersyukur sehingga kesenangan tersebut terus akan ditambah. Bila ia ditimpa kesusahan, maka ia akan bersabar sehingga dengan kesabarannya itulah, dosa dosanya berguguran.

Saudaraku,

Allah Swt berfirman didalam surat At-Taghaabun:11 yang artinya: “Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Bagi orang mukmin sehat adalah nikmat dunia yang teramat besar. Kenikmatan semakin besar dengan tambahan rasa syukur yang sejatinya lebih besar dari nikmat sehat itu sendiri. Jika sehat merupakan nikmat, sakit bukan berarti laknat bagi seorang mukmin. Sakit merupakan ujian yang membuka peluang selaksa kebaikan dan menghapus ribuan dosa dan kesalahan.

Saudaraku,

Rasulullah saw bersabda:
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu karenanya, yakni kesehatan dan waktu luang.”
Mengapa....???, Karena manusia tidak dapat mengambil manfaat dari kesehatan dan waktu luangnya untuk melaksanakan aktivitas menebarkan amal baiknya yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah Swt dan kampung akhirat.

Jika engkau ingin mengetahui seberapa berharganya sehat wal’afiat, maka perbanyaklah mengunjungi orang-orang yang sakit, baik dirumah maupun di rumah sakit. Dan karena itulah ada yang mengatakan bahwa “kesehatan adalah mahkota yang berada di atas kepala orang-orang yang sehat yang hanya diketahui oleh orang yang sakit”.

Berapa banyak orang sakit yang berangan-angan melangkahkan kedua kakinya untuk melaksanakan shalat wajib berjama’ah, bershilaturrahim dan mengurangi saudaranya.....namun ia tak mampu melakukannya!!!
Berapa banyak orang sakit yang terputus hubungan dari manusia, sehingga ia tidak bisa bercengkerama dengan mereka, ia berangan-angan bisa mendengarkan Al-Qur’an dan lantunan ayat-ayat-Nya, tapi ia tak mampu melakukannya!!

Saudaraku,

Kenapa sakit itu ku sebut nikmat?
Ingatlah sabda Rasulullah saw: ”Tidaklah menimpa seorang muslim, baik itu suatau kepayahan, sakit menahun, kegundahan, kesedihan, kesakitan, kecemasan atau yang hanya sekedar tertusuk duri, melainkan dengan semua itu Allah Ta’ala akan menghapus dosa-dosanya.” (HR. Al-Bukhari).

Suatu ketika Nabi saw pernah menemui Ummu Saa’ib, lalu beliau saw bersabda: “Apa yang menimpamu wahai ummu Saa’ib sehingga engkau menggigil seperti ini?” Ummu Saa’ib menjawab “Disebabkan demam tinggi, tidak ada kebaikan dari Allah Ta’ala padanya”. Rasulullah saw bersabda: “Janganlah engkau mencela penyakit demam! Karena sesungguhnya demam itu menghilangkan kesalahan (dosa) anak Adam (manusia) sebagaimana ubupan (alat peniup api yang dipakai tukang besi) menghilangkan karat besi”. (HR. Muslim)

Kemudian akan terus mendapatkan pahala amal shalih yang ia selalu giat melakukannya di kala sehat. Sebagaimana Nabi saw telah memberikan kabar gembira tersebut dalam haditsnya Abu Musa Al-Asy’ary ra. “Jika seorang hamba tertimpa sakit atau sedang melakukan perjalanan (safar), maka Allah Ta’ala akan menetapkan dan menulis baginya pahala sebagaimana ketika dilakukan saat dia mukmin (tidak safar) dan sehat.” (HR. Al-Bukhari).

Ya Allah, Jadikanlah kami semua termasuk orang-orang yang apabila diberi bersyukur, apabila diuji bersabar dan apabila berdosa meminta ampun.
Semoga kita mampu berbuat ikhlas dan bersabar saat musibah menimpa. Amin

Post a Comment

Konsultasi Bidan Kita

Previous Post Next Post