Stream of Consciousness (Arus Kesadaran)

Stream of Consciousness 


In literature, stream of consciousness is a method of narration that describes happenings in the flow of thoughts in the minds of the characters.

The term was initially coined by psychologist William James in his research, The Principles of Psychology. He writes:

“… it is nothing joined; it flows. A ‘river’ or a ‘stream’ is the metaphors by which it is most naturally described. In talking of it hereafter, let’s call it the stream of thought, consciousness, or subjective life.”

Another appropriate term for this device is “interior monologue,” where the individual thought processes of a character, associated to his or her actions, are portrayed in the form of a monologue that addresses the character itself. Therefore, it is different from the “dramatic monologue” or “soliloquy,” where the speaker addresses the audience or the third person.

Examples of Stream of Consciousness in Literature
The stream of consciousness style of writing is marked by the sudden rise of thoughts and lack of punctuation. The use of this narration style is generally associated with the modern novelist and short story writers of the 20th century. Let us analyze a few examples of the stream of consciousness narrative technique in literature:

Example #1: Ulysses (By James Joyce)
James Joyce successfully employs the narrative mode in his novel Ulysses, which describes a day in the life of a middle-aged Jew, Mr. Leopold Broom, living in Dublin, Ireland. 

Read the following excerpt:

“He is young Leopold, as in a retrospective arrangement, a mirror within a mirror (hey, presto!), he beholdeth himself. That young figure of then is seen, precious manly, walking on a nipping morning from the old house in Clambrassil to the high school, his book satchel on him bandolier wise, and in it a goodly hunk of wheaten loaf, a mother’s thought.”



Arus Kesadaran

Dalam sastra, aliran kesadaran adalah metode narasi yang menggambarkan kejadian dalam aliran pemikiran di benak para tokoh. 

Istilah ini awalnya diciptakan oleh psikolog William James dalam penelitiannya, The Principles of Psychology. Dia menulis:

“… tidak ada yang bergabung; itu mengalir. Sebuah 'sungai' atau 'aliran' adalah metafora yang paling alami dijelaskan. Dalam membicarakannya selanjutnya, sebut saja itu aliran pemikiran, kesadaran, atau kehidupan subyektif. 

Istilah lain yang cocok untuk perangkat ini adalah "monolog interior", di mana proses pemikiran individu dari suatu karakter, terkait dengan tindakannya, digambarkan dalam bentuk monolog yang membahas karakter itu sendiri. Oleh karena itu, berbeda dengan “monolog dramatis” atau “soliloquy”, di mana pembicara berbicara kepada penonton atau orang ketiga. 

Contoh Aliran Kesadaran dalam Sastra
Aliran gaya penulisan kesadaran ditandai dengan munculnya pikiran secara tiba-tiba dan kurangnya tanda baca. Penggunaan gaya penceritaan ini umumnya diasosiasikan dengan novelis modern dan penulis cerpen abad ke-20. Mari kita analisis beberapa contoh teknik naratif aliran kesadaran dalam sastra:

Contoh #1: Ulysses (Oleh James Joyce)
James Joyce berhasil menggunakan mode naratif dalam novelnya Ulysses, yang menggambarkan suatu hari dalam kehidupan seorang Yahudi paruh baya, Mr. Leopold Broom, yang tinggal di Dublin, Irlandia. 

Baca kutipan berikut:

“Dia adalah Leopold muda, seperti dalam pengaturan retrospektif, cermin di dalam cermin (hei, presto!), dia melihat dirinya sendiri. Sosok muda saat itu terlihat, jantan yang berharga, berjalan di pagi yang menggigit dari rumah tua di Clambrassil ke sekolah menengah, tas bukunya di atasnya bandolier bijaksana, dan di dalamnya ada sebongkah roti gandum yang enak, pikir seorang ibu. 

Post a Comment

Konsultasi Bidan Kita

Previous Post Next Post