Waspadai Mengorek Telinga Sembarangan, Ini Harus Disampaikan pada Anak?

Waspadai Mengorek Telinga Sembarangan, Ini Harus Disampaikan pada Anak?

– Mengorek kuping saat terasa gatal atau kemasukan air, memang rasanya memuaskan dan bikin lega.

Sebagian besar orang merasa, telinga memang harus bebas dari kotoran kuping agar terjaga kesehatan dan kebersihannya.

Namun tahukah Anda, bahwa secara medis yang tepat adalah sebetulnya kita tak perlu membersihkan kotoran kuping ini dengan menggunakan alat seperti cotton bud (korek kuping), pengikis atau bahkan jari kelingking. Sebab, saluran telinga manusia dirancang dengan karakter self-cleaning alias bisa membersihkan sendiri.

“Kulit baru tumbuh dari bagian telinga yang lebih dalam dan bermigrasi ke luar. Saat bermigrasi keluar, kotoran telinga bergerak bersama dengan kulit baru, dan dikosongkan keluar dari telinga secara alami, ”kata Dr Ker Liang, konsultan otolaryngologist di Departemen Bedah Kepala & Leher Rumah Sakit Alexandra, mengutip Channel News Asia, Senin (28/11/2022).

Justru mengorek kuping dengan cotton bud atau pengikis, bisa jadi pemicu kita mengalami cedera telinga.

Ya, ini artinya sebetulnya kita memang tidak perlu melakukan apa pun untuk mengeluarkan kotoran telinga. Kotoran telinga sendiri, yang memiliki nama medis serumen ini memiliki fungsi pelindung. Kotoran telinga adalah zat berminyak yang diproduksi oleh bagian luar saluran telinga yang berbulu untuk menjebak, dan mencegah bakteri dan kotoran masuk lebih jauh ke dalam saluran telinga.

Kata Dr. Ker, sifat berminyak kotoran telinga juga membuat telinga kita agar tetap lembap dan memiliki sifat anti-bakteri.

“Ini mencegah kulit liang telinga jadi kering dan terkelupas, yang mana kekeringan kulit bisa meningkatkan gatal pada kulit, iritasi dan infeksi,” jelasnya.

Dari pengalamannya sebagai otolaryngologist, ia melihat justru banyak pasiennya yang datang karena komplikasi sebab memiliki kebiasaan membersihkan mengorek telinganya setiap hari setelah mandi.

Tak heran memang kondisi seperti ini dialami banyak orang. Pasalnya, alat untuk mengorek kuping misalnya pengikis logam atau plastik bisa secara tidak sengaja menggores kulit liang telinga, kemudian akhirnya menyebabkan laserasi, pendarahan, dan infeksi.

Bahkan, diungkap Dr. Ker, dalam beberapa kasus, gesekan yang keras bisa sampai menyebabkan cedera dan perforasi gendang telinga yang tidak disengaja dan jangan salah, korek kuping alias cotton bud, meskipun tumpul bisa meningkatkan risiko cedera.

“Karena mendorong kotoran telinga lebih dalam ke dalam telinga, menyebabkan impaksi, nyeri, dan penurunan pendengaran”, tandas Dr. Ker

Namun, jika Anda tetap merasa kotor dan tak betah dengan kotoran telinga tersebut. Cara yang disarankan, bukan dikorek dalam-dalam, tapi bisa dengan cara menyeka telinga luar dengan handuk lembap dan lembut setelah setiap mandi.

Sumber: okezone.com

Post a Comment

Konsultasi Bidan Kita