Klo Mau Pulih Dari Bipolar, Harus Mau Berubah Dan Bertindak
Apa ini maksudnya?
Maksudnya jika teman-teman mau pulih dan bebas dari belenggu gangguan bipolar, gak ada cara lain…. harus mau berubah dan bertindak untuk memperbaiki diri. Mau melakukan perubahan sikap, pola pikir dan aktivitas yang mengarah pada pemulihan.
Banyak sekali teman-teman ODB yang curhat ke saya, cerita tentang keluhan-keluhan dan masalah-masalah yang dihadapi terkait gangguan bipolar yang dialaminya. Masalah dengan pasangan, masalah dengan orang tua, masalah dengan sahabat, masalah dengan rekan kerja dll.
Lalu tanya, “Bagaimana caranya agar bisa pulih dari gangguan bipolar?” Minta saran dan nasihat bagaimana cara mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam aktivitas sehari-hari di lingkungan keluarga atau di tempat kerja.
Biasanya saya katakan begini:
Bahwa bagaimana cara saya mengatasi gangguan bipolar berbeda dengan kebanyakan orang, karena saya tidak menggunakan obat-obat medis. Pengalaman dan cara saya mengatasi bipolar sudah saya share di blog dan ditulis di buku /ebook tentang bipolar. Jika ingin tahu lebih jelas, silakan baca artikel-artikel bipolar di blog. Klo mau lebih praktis, silakan baca di buku atau ebook bipolar yang saya tulis. Setelah baca, fahami dan praktikan isi buku/ebooknya. Jika ada yang tidak faham atau menemui masalah saat mempraktikan materi bukunya silakan kontak saya.
Saran saya simpel bukan! Karena yang terpenting, teman-teman mau bertindak seperti yang saya sarankan.
Saya pikir demikian pula dengan psikiater ketika memberikan saran untuk teman-teman, agar melakukan apa yang disarankan, minum obat secara taratur dan disiplin menjalankan terapi yang disarankan.
Tapi…. masalahnya….
Kebanyakan dari teman-teman ODB yang curhat ke saya…. Hanya sekedar curhat….hanya sekedar tanya, hanya sekedar ingin pulih…. Tapi tidak mau melakukan apa yang saya sarankan… dengan berbagai alasan tidak mau atau tidak mau mengubah pola pikir, sikap dan tindakannya.
Klo mau berubah, mau pulih… tapi gak mau bertindak melakukan perubahan yang seharusnya dilakukan…ya… gak akan pernah ada perubahan dan pamulihan!
Mengeluh boleh… tapi klo hanya mengeluh tanpa bertindak… gak akan merubah dan memperbaiki apa pun!
Contoh 1:
Ketika saya kasih saran, “Silakan beli ebook saya, karena di sana sudah dijelaskan detail dari A sampai Z, pengalaman pribadi tentang bagaimana cara saya mengatasi bipolar sampai pulih. Harga ebook bipolar itu hanya Rp.73.000,- tapi bilangnya gak punya duit dll. Bukan soal harga bukunya sebenarnya…. Tapi keseriusan teman-teman untuk pulih. Ada dana yang harus dikeluarkan untuk beli obat, konsultasi ke psikiater, beli buku/ebbok tentang bipolar atau buku/ebook motivasi.
Dari buku atau ebook, teman-teman bisa belajar dari pengalaman orang lain yang selama bertahun-tahun mencari cara pemulihan. Setelah pulih, cara yang sudah terbukti itu disusun dan ditulis secara sistematis menjadi sebuah bukuatau ebook, agar mudah difahami dan dipraktikkan. Dengan membaca buku/ebook berarti anda menghemat waktu bertahun-tahun untuk mengetahui cara mengatasi gangguan bipolar. Yang perlu anda lakukan hanya meniru dan melakukannya, lalu evaluasi apakah ada perubahan atau tidak.
Contoh 2:
Ketika saya sarankan untuk melakukan Olahraga permainan, sesuai pengalaman saya bahwa dengan melakukan olahraga permainan secara rutin dan konsisten, saya merasakan percepatan pemulihan gangguan bipolar saya. Ini pun sudah saya tulis detail di ebook, apa saja manfaat dari aktivitas olahraga ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi kejiwaan saya. Dan ini bukan teori, tapi hasil praktik selama bertahun-tahun yang sudah terbukti sangat membantu pemulihan gangguan bipolar saya.
Tapi biasanya alasan teman-teman ODB begini:
“Saya gak suka olahraga permainan mas, saya fisiknya gak kuat, gampang capek!”
“Saya sibuk kerjaan, gak waktu untuk olahraga.”
“Saya gak nyaman berada di keramaian, apalagi di lapangan olahraga permainan, suka minder.”
Tips Penganan Dari Gangguan Jiwa Orang Dengan Bipolar (ODB)
✅ APA ITU GANGGUAN BIPOLAR?
Pengertian Gangguan Bipolar adalah gangguan mood yang ditandai dengan perubahan mood yang ekstrem diantara dua kutub mood/suasana hati yaitu “Manik/hypomanik”, merasa bersemangat, senang dan bahagia yang berlebihan. Kutub satunya adalah “Depresi”, merasa down, tertekan, sedih dan kehilangan semangat. Perubahan mood antara manik dan depresi itu bisa lambat (hitungan minggu atau bulan) tapi bisa sangat cepat hanya dalam hitungan hari bahkan jam moodnya berubah (rafid cycle).
✅ SEJAK KAPAN SAYA MERASAKAN GEJALA BIPOLAR
Saya merasakan gejala bipolar sejak kelas 2 SMP (1987) saat berusia 15 tahun dan puncak bipolarnya terjadi saat duduk di bangku kelas 2 SMA. Kelas 3 SMA mulai merasakan tanda-tanda pemulihan sampai saya lulus SMA (1992). Dan saya merasa benar-benar pulih dari bipolar 6 tahun kemudian setelah saya bekerja (1998). Setelah pulih 2 tahun kemudian saya menikah (2000).
✅ APAKAH SAAT INI SAYA SUDAH PULIH DARI BIPOLAR?
Sejak 1998, saya sudah merasa pulih dari bipolar. Saya tidak bisa bilang pulih 100%, sebutlah 95%, karena kadang suka muncul gejala-gejala ringan bipolar, tapi gejala-gejala itu bisa saya kendalikan dengan baik dan tidak sampai memengaruhi aktivitas keseharian saya baik di rumah maupun di tempat kerja.
✅ APA AJA KOMUNITAS BIPOLAR YANG SAYA IKUTI?
Saya jadi member BCI (Bipolar Care Indonesia) dan KPSI (Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia). Saya suka sharing artikel tentang bipolar di grup. Saya pernah hadir di acara kopi darat yang diadakan BCI.
Saya juga mengelola grup facebook “SOLUSI BIPOLAR” untuk sharing dan berbagi pengalaman bipolar. Saya juga membuat Grup WA “SOLUSI BIPOLAR” dan grup WA khusus untuk caregiver bipolar “SOLUSI KELUARGA BIPOLAR”.
✅ BAGAIMANA SAYA BISA MENGENALI GEJALA DAN MENYIMPULKAN BAHWA SAYA MENGALAMI GANGGUAN BIPOLAR?
Sejak saya mengalami gejala bipolar (1987) sampai pulih sebelas tahun kemudian (1998), saya terus mencari-cari, gangguan jiwa apa yang saya alami. Saya kumpulkan guntingan-guntingan artikel dari koran dan majalah tentang gangguan jiwa (sampai satu kardus dan beberapa map, sebagian masih saya simpan), namun tak satupun yang menjelaskan tentang bipolar.
Saya baru tahu tentang bipolar tahun 2001 dari majalah non profit dari USA versi bahasa Indonesia terbitan Malaysia, nama majalahnya “Sedarlah! (Awake!)”. Di artikel utama majalah tersebut menjelaskan dengan lengkap dan detail apa itu bipolar dan bagaimana ciri-ciri gejalannya. Dan ciri-ciri gejala yang dijelaskan di majalah tersebut 99% cocok dengan yang saya rasakan.
Sekarang sudah sangat banyak surat kabar, majalah, buku-buku, media elekronik dan media sosial yang menjelaskan tentang bipolar. Tapi diagnosa akurat tentang bipolar sebaiknya merupakan hasil konsultasi dan wawancara langsung dengan psikiater, bukan diagnosa sendiri yang infonya didapat dari google atau medsos.
✅ BAGAIMANA CARA SAYA MENGATASI BIPOLAR?
Saat saya bipolar dulu belum dikenal obat untuk bipolar. Istilah bipolar saja baru saya tahu tanun 2001 dari sebuah majalah USA berbahasa Indonesia terbitan Malaysia. Sekarang sudah banyak informasi tentang bipolar dan sudah banyak obat-obat psikiatri yang diresepkan untuk penyandang bipolar.
Saya sendiri tidak pakai obat medis, karena waktu itu belum tahu dan belum dikenal obat untuk bipolar. Saya mengobati diri sendiri sesuai pengetahuan dan pemahaman yang saya dapatkan waktu itu, yaitu dengan cara-cara yang alami semampu saya.
Sekarang, saya selalu menganjurkan kepada ODB agar rutin konsultasi ke psikiater dan disiplin mengikuti anjuran pengobatan medis dari psikiater, karena pengobatan medis yang semakin maju saat ini sudah terbukti mampu membantu ODB pulih dan bisa menjalani aktivitas kesehariannya dengan lebih baik, bahkan banyak ODB yang selain pulih juga berpretasi.
✅ APA YANG MEMOTIVASI SAYA UNTUK BANGKIT DAN PULIH DARI BIPOLAR?
Yang memotivasi saya adalah keinginan yang sangat kuat untuk pulih agar saya bisa menjalani kehidupan dengan normal dan bahagia, serta bisa mewujudkan impian-impian saya. Saya punya keinginan kuat untuk terus memperbaiki dan melatih diri agar menjadi pribadi yang lebih baik, berkarakter, percaya diri dan sukses dalam kehidupan.
✅ MENGAPA PENYANDANG BIPOLAR HARUS BEROBAT DAN TERAPI?
Sudah banyak penelitian dan informasi tentang gangguan bipolar yang menjelaskan bahwa gangguan bipolar kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor karakter, pola asuh, genetik dan ketidakseimbangan biokimiawi di otak (kekurangan kadar serotonin).
Semua itu sifatnya masih dugaan dari para pakar medis psikiatri / kesehatan mental. Karena itu bidang kedokeran jiwa / psikiatri menganjurkan penyandang bipolar untuk rutin mengkonsumsi obat-obat anti depresi dan penyetabil mood agar fluktuasi moodnya tidak terlalu ektrem dan bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Adapun terapi disarankan selain untuk menunjang pengobatan medis, juga untuk mengarahkan dan menata sikap dan perilaku penyandang bipolar.
✅ TIPS AGAR BISA BERTAHAN DALAM PROSES PEMULIHAN BIPOLAR
Semuanya harus diawali dari kesadaran diri si penyandang bipolarnya, bahwa kita sebagai ODB mengalami gangguan jiwa, kita berbeda dan kita punya keunikan yang tidak dimiliki orang lain. Sadari bahwa semua itu adalah jalan hidup kita yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Setelah tumbuh kesadaran diri, terimalah keadaan diri kita apa adanya dengan ikhlas, tidak menyalahkan diri-sendiri, orangtua, oranglain atau menyalahkan bahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada diri kita.
Jika sudah menerima dengan ikhlas diri kita apa adanya, dengan segala kekurangan dan keunikan yang kita miliki, maka kita akan merasa lebih tenang dan damai. Selanjutnya akan tumbuh keinginan kuat dan motivasi tinggi untuk memulihkan diri dari gangguan bipolar dan dan gangguan kesehatan apapun. Penerimaan diri ini sangat penting, karena akan membuat kita mampu bertahan dan terus berusaha untuk meulihkan diri dari bipolar, seberat apapun kondisinya.
Saran saya, jangan hanya fokus pada masalah bipolar yang anda alami, cari dan gali potensi atau bakat yang Anda miliki lalu kembangkan dan latih agar menjadi prestasi yang akan membuat Anda bangga pada diri sendiri dan makin percaya diri dan makin bahagia.
Sekedar contoh: Saya sejak sekolah suka menulis. Saya latih dan asah bakat menulis itu dengan menulis apa saja yang saya pikirkan dan terus melakukannya dengan konsisten. Saya juga mengikuti kursus singkat jurnalistik untuk meningkatkan skill menulis saya. Lalu tulisan-tulisan saya itu saya susun dan akhirnya bisa diterbitkan jadi buku. Alhamdulillah, atas izin Allah, saya sudah menulis 2 buku tentang bipolar, 1 buku novel dan 1 buku bisnis. Saya juga menulis beberapa ebook bipolar, kesehatan, fiksi dan bisnis, ada yang dijual secara online ada juga yang saya berikan gratis.
✅ PESAN UNTUK ODB DAN NON-ODB
Pesan untuk ODB :
Jangan merasa malu, minder atau rendah diri karena menyandang gangguan bipolar. Itu bukan aib, kutukan atau kelemahan diri, tapi semua itu karena ada gangguan di otak Anda yang tak beda dengan gangguan kesehatan fisik lainnya seperti gangguan jantung, diabetes, kanker dan penyakit lainnya yang bisa dobati dan disembuhkan. Justru ODB harus lebih percaya diri karena punya keunikan yang jarang dimiliki orang kebanyakan, bahkan mayoritas ODB punya kecerdasan diatas rata-rata dan punya daya kreativitas tinggi.
Pesan untuk Non-ODB (Masyarakat) :
Jangan pernah menyetigma ODB dengan sikap, perkataan dan tindakan negatif, apalagi menyebut ODB atau orang yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) dengan sebutan-sebutan yang sangat tak pantas. Apa yang mereka alami bukan atas keinginan mereka, bukan karena kutukan, kesalahan atau kelemahan mereka. Yang mereka alami disebabkan ada gangguan di otak yang bisa diobati secara medis dan bisa disembuhkan seperti penyakit lainnya. Bantu dan dukung mereka agar merasa nyaman berada di tengah-tengah keluarga, teman, kerabat, komunitas dan masyarakat.
Gangguan jiwa bernama Bipolar disorder pada saat mengalami epsiode depresi tidak lepas dengan munculnya dorongan ide untuk bunuh diri. Hal ini sering sekali dialami oleh semua ODB (Orang dengan bipolar). Berbagai upaya untuk kembali berada di fase mood yang stabil memang sangatlah susah. Namum bukan tidak mungkin kita dihadapkan oleh dua pilihan yaitu; apakah kita akan membiarkan depresi itu terus berlangsung sehingga mengakibatkan kita mati dengan cara yang mengenaskan? Atau kita memilih untuk mencoba kembali bangkit.
Yaitu untuk meminimanilisir dorongan bunuh diri tersebut? Aku memiliki beberapa tips meredahkan PIKIRAN BUNUH DIRI yang selama ini aku terapkan dari teman sesama Bipolar Dionysius Divo N dan Psikiaterku. Walaupun tidak sebegitu mudahnya dilakukan namun paling tidak kita harus percaya bahwa kita masih pantas untuk hidup dengan bahagia. Berikut tipsnya :
1. Membuat reminder atau pengingat. Ini bisa berupa mengumpulkan quote, menulis catatan-catatan, menggambar atau juga membuat video. Kumpulan quote atau catatan-catatan bisa diletakan di dalam folder hp, bisa di atas kertas lalu ditempel-tempel ke dinding kamar, atau ditulis dalam buku agenda. Semua bentuk reminder yang dibuat harus benar-benar mengingatkan kita bahwa "ketika muncul dorongan bunuh diri, yang mendorong bukanlah keinginan diri kita. Melainkan, itu keinginan dari keputus-asaan kita. Maka, bukan eksistensi diri kita yang harus dihilangkan. Sebaliknya, keputus-asaan kita lah yang harus dilawan".
2. Mengalihkan pikiran bunuh diri itu dengan memikirkan hal lain atau melakukan aktifitas-aktifitas lain yang ringan dan bisa dilakukan dengan berdiam diri (seperti menonton youtube, membaca artikel, berinteraksi di media sosial dll). Ini berlaku ketika tubuh kita tidak punya energi lagi.
3. Jika tubuh masih punya energi, lakukan aktifitas yang melibatkan pergerakan tubuh. Seperti memasak, beres-beres kamar, membantu ibu, dll sebagainya.
4. Dekatkan diri kepada Tuhan (menurut kepercayaan masing-masing). Jika muslim, misalnya berdzikir, bersholawat dll. Jika Nasrani sepertiku: misalnya membaca Alkitab, berdoa, melafalkan doa-doa. Pada intinya, usahakan diri kita untuk ingat kembali bahwa kita punya Tuhan dengan cara agama masing-masing yang dianut.
5. Hindarkan diri untuk mengingat-ingat rencana masa depan meski itu rencana baik sekalipun. Karena itu akan melemahkan. Sebab semuanya akan terasa buntu. Tapi pusatkan pikiran untuk "melakukan hal terbaik" hari ini. Day after day.
6. Cari teman untuk berbicara atau mendiskusikan apa yang sedang dirasakan. Jangan ragu-ragu untuk mencari bantuan kepada teman atau orang-orang di sekitar kita untuk menemani kita melewati itu. Meskipun jika itu hanya sekedar teman dari media sosial sekalipun. Karena perasaan "diperdulikan", "disayangi" dan "tidak sendiri" akan membangkitkan kembali kekuatan diri untuk melanjutkan perjuangan.
Mungkin itu beberapa tips yang selama ini aku terapkan.
GANGGUAN JIWA DAN LEMAHNYA IMAN
Mo nulis unek unek tentang itu. Agak panjang semoga mak emak betah mbacanya hehe. Setelah lamaa ngamatin dan baca baca artikel atau tulisan yang lewat di beranda, baru bisa ngambil kesimpulan. Itu pun setelah mbaca perkataan Syaikh Utsaimin dan juga artikel dari kitab2 yg dishare sama buni.
Syaikh Utsaimin menjawab setelah ditanya apakah gangguan jiwa itu disebabkan oleh lemahnya iman?
Beliau menjawab:
Bukan. Itu bukan karena lemahnya iman. Tetapi ini adalah ujian dari Allaah yg Dia menguji hamba Nya apakah sabar ataukah tidak. Apabila hamba itu bersabar dan mengharap pahala dari Allaah, maka ujian itu akan menjadi sebab digugurkannya dosa2nya dan ditinggikannya derajatnya. Dan wajib atasnya utk selalu meminta kesembuhan karena tidaklah seseorang diberi kenikmatan yg lebih besar dibanding nikmat berupa sehat.
Kalo baca artikel di google, banyak sekali macam gangguan jiwa. Misalnya bipolar, OCD, skizofrenia, ilusi, hipokondria, baby blues, PPD dan lain lain. Dan masing masing gangguan itu bertingkat hingga yang paling parah menyebabkan depresi yang menyebabkan inginnya seseorang dengan tanpa kesadaran untuk melukai diri atau orang lain.
Bila bicara tentang iman, maka gangguan jiwa dengan lemahnya iman bukan merupakan sebab akibat. Tetapi, apabila gangguan jiwa ini DIBARENGI dg iman yg lemah atau rendah atau turun, maka akan berakibat fatal.
Namun, bila seseorang mampu mengendalikan diri saat tertimpa gangguan jiwa, dg berusaha agar imannya tidak terjun bebas ke arah paling rendah, in syaa Allaah seseorang akan tetap terjaga dari melakukan hal2 yg dimurkai Allaah.
Bagaimana agar iman tidak terjun bebas?
Dari segi amaliyah zhahir:
1. Berusaha untuk lebih banyak membaca Al quran dg niat minta kesembuhan.
2. Rutin sholat malam lalu doa yg panjang. Di waktu sahur, banyak istighfar. Lalu setelah masuk waktu fajar, usahakan sholat fajar sebelum sholat shubuh.
3. Sholat dhuha.
4. Shalat wajib tepat waktu.
5. Melakukan amal2 sholih.
6. Berkumpul bersama teman2 yg sholih. Lalu pilih siapa yg sekiranya pantas mendengarkan curhatan kita.
7. Menuntut ilmu.
8. Ruqyah mandiri.
9. Dzikir pagi dan petang.
10. Bila perlu, kunjungi dokter spesialis kejiwaan atau psikolog.
Dari segi amaliyah batin:
1. Setiap waktu, saat duduk, berdiri, berbaring, naik kendaraan, dll saat itu berdoalah dalam hati agar Allaah menyembuhkan, agar Allaah menetapkan hidayah taufiq di atas din Nya sampai kapanpun.
2. Selangi dg dzikir dalam keadaan dan kondisi apapun.
3. Buang rasa benci, hasad, iri, suuzhan dll.
Perlu diingat bahwa kita harus pandai2 mengatur hati agar tidak menyandarkan kesembuhan kepada usaha. Namun sandarkanlah hanya kepada Allaah saja. Bila seseorang sampai minum obat jiwa, apabila dia menyandarkan kesembuhannya pada obat, kemungkinan besar akan mengakibatkan kecanduan dan tidak sembuh2. Kecuali bila memang kata dokter harus minum obat seumur hidup karena diagnosa tertentu.
Hal hal yg harus dihindari agar gangguan jiwa tidak semakin parah:
1. Bengong atau mengurung diri. Selalu menuruti rasa takut berkumpul dg orang lain.
2. Mengerjakan hal2 yg dimurkai Allaah karena hal itu akan menambah parah keadaan. Andai saat itu merasa baikan, itu hanya sementara saja. Misal: melihat filem atau mendengarkan musik.
3. Memendam masalah sendirian.
4. Diam saja tidak mau bergerak melakukan hal hal lain.
(Dan perlu ingat bahwa yg menentukan kesembuhan setelah izin Allaah, paling besarnya adalah berasal dari keinginan diri pasien sendiri. Semakin kuat keinginannya utk sembuh dan semakin banyak dia tahu orang2 sekelilingnya menginginkannya sembuh, maka semakin besar pula peluang utk sembuh. Bila itu menimpa orang terdekat kita, support selalu, doakan dg menyentuh bagian kepala dan bagian2 yg sakit lainnya)
Dari sini sy simpulkan, mengapa para Nabi dan orang2 sholih yg tingkat stressornya lebih dahsyat dan parah, mereka tidak sampai kehilangan kesadaran. Karena meski mereka stress mereka menjaga agar stress tersebut DIBARENGI dg iman yg tetap kuat. Seperti Nabi yg kita cintai, Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam yg tentu saja sangat stress ketika ditinggal oleh Abu Thalib dan Khadijah. Tetapi beliau baik baik saja. Begitu pula Maryam. Meskipun dia sedih dan stress tapi dia baik baik saja.
Dari artikel yg sy baca, gangguan jiwa juga menimpa orang2 sholih terdahulu. Sebagaimana gangguan pada fisik juga dialami oleh mereka. Semua merupakan ujian dari Allaah. Yg dg nya, apabila yg sakit bersabar dan mengharap pahala, Allaah akan meninggikan derajatnya dan menghapus dosa dosanya.
Hindari mengucapkan hal hal buruk kepada orang yg sedang tertimpa musibah misal dg bilang misalnya: udah ngaji kok stress? Ilmunya kemana? Karena hal tsb tidak akan memberikan hal positif sama sekali.
Kesimpulan saya dibutuhkan iman untuk menyelesaikan semua persoalan. Mau masalah jiwa mau fisik mau rezeki mau musibah apapun itu. Jika melibatkan iman dalam menghadapi permasalahan InsyaaAlloh akan ada solusi yang membawa pada kebaikan.
Kupas Tuntas Mengenai Pengertian Dan Perbedaan Gangguan Jiwa Dan Gangguan Mental
Berbagai penyakit yang berkaitan dengan jiwa dan mental seseorang memang cukup banyak, bahkan beberapa diantaranya juga dibagi menjadi beberapa bagian. Banyak masyarakat yang menyatakan bahwa penyakit jiwa dan mental merupakan hal yang sama. Padahal jika kita lihat secara seksama, sebenarnya gangguan jiwa dan gangguan mental memiliki perbedaan yang cukup siginifikan, serta memiliki banyak jenis- jenis gangguan jiwa non psikosis. Salah satunya diantaranya mulai dari gejala yang terlihat dan juga cara mengatasinya. Meskipun begitu memang ada beberapa jenis gangguan jiwa dan gangguan mental yang memang memiliki ciri- ciri serupa.
Masyarakat awam memang lebih mengenal gangguan jiwa sebagai penyakit gila, begitu pun untuk seseorang yang terkena gangguan mental malah sering disamakan dengan orang gila.
Padahal kebanyakan beberapa jenis penyakit mental biasanya disebabkan dari persoalan hidup yang sulit untuk diatasi, kemudian dari adanya hal- hal tersebut malah akan semakin berkembang kearah penyakit jiwa. Ini pun biasanya terjadi pada diri seseorang yang tidak dilakukan pengobatan secara cepat dan tepat, bahkan ada yang dibuang oleh keluarganya karena merasa sudah sulit diatasi.
Apa Itu Gangguan Jiwa?
Nah, untuk anda yang masih belum paham, sebenarnya gangguan jiwa ini memiliki cukup banyak jenis. Untuk pengertiannya sakit jiwa sendiri merupakan salah satu gangguan mental yang biasanya akan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang, tingkah laku sampai dengan mood seseorang tersebut. adapun orang- orang yang biasa disebut memiliki gangguan jiwa ini karena hidupnya terasa tertekan, sehingga adanya tekanan tersebut akan membuatnya kesulitan untuk bisa melakukan aktivitas harian nya seperti biasa.
Penyebab dan juga ciri- ciri seseorang yang terkena gangguan mental ini cukup beragam karena biasanya tergantung dari jenis gangguan itu sendiri. Di indonesia sendiri sudah cukup banyak masyarakatnya yang mengalami gangguan jiwa, dan masing- masing diantaranya juga memiliki alasan dan penyebab yang berbeda- beda.
Salah satu perubahan mood yang paling bisa terlihat adalah seseorang tersebut merasa sangat sedih bahkan gembira tiba- tiba bahkan Terkadang memiliki mood yang sulit diatur. Biasanya orang- orang tersebut juga tidak jarang malah menarik diri dari lingkungan sosialnya. Sehingga psikologi sosialnya pun akan mulai terganggu. Hal lainnya yang bisa terjadi pada seseorang yang terkena gangguan jiwa diantaranya adalah sering kali melakukan kekerasan, mengalami delusional dan juga merasa memiliki gangguan sakit pada kepalanya, sakit punggung dan sakit lainnya yang memang tidak bisa dijelaskan dengan kata- kata. Adapun beberapa penyebab sakit jiwa yang sering terjadi:
1. Diantara penyebab gangguan jiwa ini memang bisa bermacam- macam, salah satunya faktor genetik, dimana faktor genetik yang satu ini kerap kali menjadi penyebab yang cukup sering terjadi. Hal ini bisa berkaitan juga dengan keluarga sedarah yang memiliki penyakit serupa, atau adanya riwayat sakit jiwa. Dimana adanya gen- gen lainnya bisa saja meningkatkan adanya resiko sakit jiwa yang terjadi. Namun kebanyakan masalah persoalan hidup menjadi awal mula terjadinya gangguan ini.
2. Adanya pengalaman traumatis tertentu juga bisa menjadi salah satu penyebab gangguan jiwa. Salah satunya peristiwa kekerasan, pemerkosaan bahkan bencana alam bisa menjadi salah satu pemicu masalah gangguan jiwa yang satu ini.
3. Adanya paparan virus, minuman keras bahkan obat-obatan yang berlebihan juga kerap kali menjadi penyebab timbulnya penyakit jiwa ini.
4. Terjadi kerusakan otak bisa menjadi salah satu pemicu gangguan jiwa.
5. Memiliki penyakit parah seperti kanker yang kronis.
Apa Itu Gangguan Mental?
Gangguan mental atau penyakit mental umumnya memiliki banyak jenis. Diantara penyakit gangguan mental yang seringkali kita lihat adalah skizofrenia. Nah, untuk pengertiannya sendiri penyakit mental umumnya berkaitan dengan hal- hal pada kondisi emosional, kesejahteraan sosial dan juga psikologis pada diri seseorang. Gangguan yang satu ini umumnya memang bisa mempengaruhi bagian otak pada syaraf sehingga bisa sangat mempengaruhi keseimbangan kimiawi. Gangguan mental juga bisa memiliki efek negatif pada kualitas hidup kita. Perlu kita ketahui, penyakit gangguan mental ini ada beberapa jenisnya, diantaranya depresi, gangguan kecemasan, bipolar, stress, gangguan psikosis, gangguan obsesif kompulsif dan masih ada banyak jenis gangguan lainnya. jika kita berbicara mengenai penyebab apa saja yang menjadikan penyakit mental ini datang juga cukup bervariasi, diantaranya:
1. Faktor genetik. Nah, untuk faktor yang satu ini merupakan salah satu faktor utama yang seringkali datang atau merupakan penyebab dari gangguan mental. Faktor genetik atau kebanyakan juga dikarenakan dari keturunan bisa menjadi salah satu pemicu munculnya gangguan mental pada diri seseorang.
2. Traumatis juga bisa menjadi salah satu penyebab dari munculnya gangguan mental. Dimana jika pada diri pasien pernah terjadi sebuah peristiwa yang memang membuatnya depresi dan juga berdampak pada perubahan perilaku yang dimilikinya bisa dikatakan juga menjadi salah satu hal yang membuat gangguan mental muncul.
Gangguan mental bisa saja terjadi pada pada siapapun dan menyerang siapa saja, namun anda juga perlu mengetahui siapa saja yang dapat memiliki resiko cukup tinggi untuk bisa terkena gangguan mental yang satu ini:
1. Riwayat keluarga
Nah, seseorang yang memiliki riwayat keluarga yang terkena gangguan mental ternyata memiliki resiko yang cukup besar, bahkan beberapa diantaranya juga ada yang memang diwariskan dari keturunan dan juga dari orang tuanya.
2. Pekerjaan Pemicu Stress
Salah satu resiko lainnya yang memungkinkan terjadinya seseorang tersebut memiliki gangguan mental dengan resiko cukup tinggi adalah orang- orang yang memang memiliki pekerjaan dengan tingkatan stress cukup besar. Misalnya seperti pengusaha, dan juga dokter.
3. Jenis Kelamin Wanita
Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan juga ternyata para wanita memiliki resiko terkena gangguan mental yang cukup tinggi. Beberapa diantaranya gangguan kecemasan, dan juga terjadinya depresi. Bahkan pada beberapa wanita yang habis melahirkan pun tidak jarang banyak ditemukan kasus yang memiliki gangguan mental cukup parah.
Nah demikianlah artikel tentang pengertian dan perbedaan terkait gangguan jiwa dan gangguan mental. Ketahui pula cara mengobati gangguan jiwa yang dialami oleh seseorang dan gejala gangguan mental pada remaja yang patut diwaspadai.
PENATALAKSANAAN PENDERITA BIPOLAR
Sesuai janji saya sehari yang lalu pada posting sebelumnya, pada artikel berikut ini saya akan menjelaskan hal-hal apa saja yang menjadi kunci kesembuhan gangguan bipolar yang saya alami. Secara umum sebenarnya sudah saya jelaskan terapi penyembuhan bipolar saya. Kali ini akan saya jelaskan yang merupakan bagian inti dari terapi alamiah penyembuhan bipolar yang saya jalani.
Dari pengamatan dan penelitian terhadap diri saya sendiri, saat ini dan beberapa tahun lalu saat saya masih menjalani proses penyembuhan, ada 3 aktivitas inti yang punya andil cukup besar dalam proses penyembuhan bipolar saya, yaitu :
1. Aktivitas fisik
2. Aktivitas sosial
3. Aktivitas spiritual
1. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang dimaksud adalah olah raga, lebih spesifik lagi olah raga permainan yang sangat saya sukai yaitu Bola Voli. Soal ini sudah saja jelaskan secara detail dan lengkap pada posting ini.
banyak mendapatkan manfaat dari kegiatan olah raga ini diantaranya : secara fisik saya lebih sehat, perkembangan dan postur tubuh juga lebih bagus. Secara psikologis saya lebih percaya diri, banyak mendapat kepuasan batin, kegembiraan dan kebahagiaan saat berada di arena maupun di luar arena permainan.
Dalam menjalankan aktivitas olah raga ini, dalam melakukannya dengan sepenuh hati dan antusiasme tinggi, karena saya memang sangat menyukainya. Saat latihan ketahanan fisik misalnya, oleh pelatih dan para senior, setiap pemain diharuskan menjalankan latihan sampai puncak ketahanan fisik
Misalnya satu tim biasa melakukan latihan ketahanan fisik di bawah panasnya terik matahari siang atau sore hari yang menyengat, sampai kepala terasa pusing bahkan sampai muntah. Begitu pula jika kami berlari, kami baru akan berhenti berlari jika kaki seakan tak bisa melangkah lagi dan napas seakan sudah habis terkuras. Jika belum sampai ke titik itu berarti kami belum sampai di puncak ketahanan fisik.
Latihan ketahanan fisik seperti itu kami lakukan paling sedikit dua kali seminggu selama kurang lebih dua sampai tiga jam sehari. hari-hari lainnya kami melakukan latihan teknik permainan dan kerjasama tim yang tidak terlalu menguras tenaga. Selebihnya kami bermain di lapangan atau melakukan latih tanding dengan tim-tim lain.
Inilah inti dari terapi penyembuhan bipolar yang saya jalani. Setelah menjalani aktivitas fisik ini dengan intensif, saya merasakan percepatan penyembuhan bipolar tersebut
2. Aktivitas sosial
Dalam aktivitas sosial, harus mulai membaurkan diri dalam beragam kegiatan di lingkungan sekitar, terutama dalam kegiatan remaja. lebih membuka diri, tidak pilih-pilih teman dan lingkungan pergaulan. Memperluas relasi pertemanan, lingkup pergaulan dan memperbanyak interaksi sosial. dan juga memberanikan diri melakukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak/jarang dilakukan. Lebih banyak menjalani aktivitas yang sifatnya menghibur dan menyenangkan, ketimbang menyendiri dan berdiam diri. Dengan semakin baiknya kemampuan dalam berkomunikasi, perlahan tapi pasti rasa percaya diri juga semakin meningkat, sebaliknya rasa minder dan rendah diri semakin terkikis.
3. Aktivitas sepiritual
pernah mendengar wejangan seorang kyai, kurang lebih begini : ketika kita berdo’a, memohon kepada Tuhan, lakukanlah seperti seorang anak yang meminta Sesuatu kepada orang tuanya. Si anak biasanya menangis sejadi-jadinya jika keinginannya tidak dipenuhi. Jika anaknya sudah menangis seperti itu, biasanya orang tua akan mengabulkan permintaan si anak.
berusaha berdo’a dan memohon kesembuhan kepada Allah dengan sepenuh hati segenap jiwa sering tak terasa air mata meleleh membasahi pipi. Saat merasa tak ada siapa pun yang bisa memahami dan menolong kami dari belenggu gangguan jiwa yang tak difahami, kecuali Dia yang maha segalanya. Maka yakin Allah melihat pendertaan batin penderita bipolar, memahami gejolak jiwa dan mendengar do’anya,Saat bersimpuh, bersujud dan berdo’a di hadapan-Nya, dan merasa ada tempat mengadu dan bergantung. merasakan ketenangan, ketenteram
Semoga bermanfaat.