Mom! Harus Tahu Pria Ada Juga Mengalami Infertilitas Loh, Bukan Wanita Ajah Ini Penyebabnya
Infertilitas (Ketidaksuburan
Ditengah gencarnya program pembatasan memiliki anak (program keluarga berencana), di berbagai belahan duni masih ada pasangan suami istri yang justru mengalami infertilitas atau kesulitan mempunyai anak. Atau dalam bahasa sehari-hari kita mengenalnya dengan istilah ‘Mandul’
Menurut WHO (World Health Organization), definisi infertilitas adalah tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang telah berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi secara teratur minimal 1-2 tahun. Dokter dapat mendiagnosa bahwa pasangan tersebut Infertile (tidak subur) apabila ada pasangan usia subur melewati satu tahun pernikahan dan berhubungan sexual yang rutin yakni 2-3 kali seminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini berdasarkan penelitain yang mengatakan bahwa 75%-85% pasangan secaraa normal dapat hamil dalam jangka waktu 12 bulan (Kaannegiesser,
Kejadian kasus Infertilitas ini masih sedikit. Satu dari enam pasangan suami istri di dunia mengalami Infertilitas atau sekitar 11%.
Sebenarnya masalah infertilitas ini tidak hanya dialami oleh para perempuan saja, para laki-laki pun memiliki kecenderungan untuk mengalami kondisi infertile dengan tingkat yang hampir sama dengan yang dialami oleh perempuan.
Etiologi (Penyebab) infertilitas dapat dibagi menjadi empat kategori utama: faktor pria, faktor wanita, faktor kombinasi pria dan wanita, serta infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya (unexplained factor) (Ratna, 2000). Pria dan wanita masing-masing menyumbang 40% sebagai penyebab infertilitas, penyebab karena keduanya sebanyak 10% sedangkan sisanya tidak diketahui penyebabnya (unexplained factor) (Kasdu, 2002). Williams dkk (1992) menjelaskan bahwa 35% kasus infertilitas ditemukan pada pria, 35% pada wanita, 20% faktor keduanya.
Mengapa adanya Unexplaned factor? Hal ini berkaitan dengan genetika atau molecular dari perempuan dan laki-laki yang belum diketahui Karen masih butuh penelitain lebih lanjut. Oleh karena itu, apabila ada pasangan yang di diagnose dokter mengalami Infertilitas maka sebaiknya tidak hanya perempuan yang datang memeriksakan kesehatannya saja, tetapi para pria juga wajib memeriksakan kesehatannya.
Dalam masyarakat biasanya ada mitos/ Stigma bahwa jika ada pasangan suami istri yang belum memiliki anak maka masalahnya ada pada perempuan. Hal ini diakibatkan karena doktrin patriarki yang ada di masyarakat kita yang menganggap bahwa seorang perempuan yang memiliki kodrat untuk hamil dan melahirkan seorang anak. Sehingga perempuan seringkali menjadi korban ketidak adilan masyarakat yang kerap menyebabkan muncul depresi, rasa malu, tidak percaya diri. Padahal faktor infertilitas perempuan dan laki-laki hamper sama dalam menyumbang kejadian infertilitas.
Infertilitas memang lebih mudah di diagnosa pada wanita, Hal ini diakibatkan karena pada perempuan lebih mudah ditemukan / di diagnose masalah kesuburan daripada laki-laki. Misalnya saat perempuan mengalami haid yang tak biasa, haid terlalu banyak, haid yang jarang bahkan tidak pernah haid, sudah bisa dipastikan perempuan tersebut mengalami gangguan reproduksi. Oleh karena itu lebih banyak perempuan yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kesuburannya dibanding laki-laki.
Nah, untuk memecahkan stigma masyarakat tersebut , tulisan kali ini menginformasika
Adapun factor resiko/
Bad Habbit (Kebiasaan yang buruk) seperti merokok.
Di masyarakat kita sering mendengar ada laki-laki yang berbicara seperi ini “teman saya merokok tapi punya banyak anak’. Let me explained : Idealnya pada saat laik-laki pubertas spermanya harus berjumlah ratusan juta. Apabila Ia merokok maka terjadi pengurangan jumlah sperma, dan pada saat menikah spermanya masih dalam jumlah banyak yakni sekitar ribaun juta maka kemungkinan besar dia akan memiliki keturunan, sebaliknya apabila seoarang laki-laki pubertas selama belum menikah merokok dan ternyata karena efek dari merokok tersebut menyebabkan kurangnya sperma yang sangat banyak maka bisa dipastikan laki-laki tersebut akan susah memiliki keturunan. Itulah mengapa apabila seorang laki-laki yang sudah lama belum memiliki keturunan maka dokter akan menyarankan untuk berhenti merokok.
Pekerjaan Tertentu
Pekerjaan ini berkaitan dengan pekerjaan yang menggangu keamana system reproduksi. Dalam hal ini testis(buah pelir,).Contony
Penggunaan pakaian dalam yang ketat.
Laki-laki tidak dianjurkan menggunakan pakaian dalam yang ketat. Sebaiknya laki-laki menggunakan celana dalam longgar/boxer untuk menjaga suhu pada testis.
Olahraga seperti bersepeda juga itidak disarankan untuk laki-laki yang mengalami gangguan infertilitas karena terjadi tekanan pada testis
Obat-obatan. Laki-lak yang mengkonsusmi obat-obatan antidepresi
Stres . stress sangat mempengaruhi kesuburan pada laki-laki, karena hormone stress dapat menekan kesuburan.
Berhubungan sexual Karen terpaksa. Biasanya seorang pria yang melakukan hubungan sexual karena terpaksa mengakibatkan ejakulasi tertahan sehingga sperma yang dikeluarkan tidak maksimal.
Radiasi . paparan radiasi juga dapat mengakibatkan ketidaksuburan pada laki-laki. Kebiasaan menyimpan Hp dalam saku celana, dan menyimpan laptop pada paha adalah kebiasaan buruk yang menyebabkan terganggunya produksi sperma.
Kurang Tidur. Kurang tidur menyebabkan gangguan hormone yang berakibat pada terganggunya hormone kesuburan
Gangguan Hormon/
Infeksi kelenjar aksesoris pria. Terjadinya infeksi seperti Hernia atau usus turun, Varikokel atau pembesaran pembuluh darah pada skrotum dan hidrokel atau suatu kantong yang berisis cairan di sekitar testis.
Ukuran testis. Ukuran testis sangat berpengaruh pada pembentukan sperma
Imunologi : system imun yang rendah yang mengakibtakn seseorang mudah terkena penyakit infeksi
Kemudian, Untuk mengetahui kesuburan pada laki-laki dilakukan pemeriksaan fisik
berupa :
a. Pemeriksan Testis/ Buah peiir.
Pemeriksaan ini untuk mengetahui ukuran testis. Yang bermasalah apabila ukuran testis terlalu kecil (hipogonad). Testis yang tidak turun (Undecendent Testis) kelainan pada saat seoarang laki-laki masih dalam kandungan. Testis tidak turun dari rongga perut menuju skrotum tempat testis berada. Tapi karena prosesna tidak lancar maka testis tertahan d rongga perut dan tidak turun, mengakibatkan tetstis rusak
b. pemeriksaan sperma
melakukan pemeriksaan pada saluran sperma, apakah terhambat atau lancar,
c. pemeriksaan pada skrotum, apakah ada pelebaran pembuluh darah atau tidak. Kalau yam aka akan terjadinya panas yang menyebabkan terganggunya reproduksi sperma.
d. Melakukan pemeriksaan analisa sperma
Dilakukan pemeriksan laboratorium. Pemeriksaan ini tidak mahal disbanding pemeriksaan pada perempuan. Diperiksa dengan microskop. Pada pemeriksaan ini dapat diketahui jumlah sperma, gerakan sperma, bentuk sperma.
Apabila jumlah sperma sedikit maka tidak dapat menghamili mengh
e. Pemeriksaan apakah ada gangguan ereksi (disfungsi ereksi)
Apabila terjadi gangguan ejakulasi maka tidak dapat melakukan penetrasi secara sempurna
Gangguan ejakulasi : ejakulasi dini sebelum atau segera penetrasi, ejakulasi yang lambat dan ejakulasi kosong yakni kejadian dimna air mani masuk ke kandung kemih dan tidak keluar melalui penis
f. Gangguan libido
Penurunan keinginan / minat pada aktifitas sexual. Dapat diakibatkan karena rendahnya kadar hormone testosterone , masalah psikologis seperti kecemasan& depresi, DM& Darah tinggi, obat anti depresi dan kesulitan berhubungan
Berikut persentase Penyebab fertilitas pada laki-laki menurut G.R Dohle et al. tahun 2010 :
1. varikokel (17%)
2. Immunologi (5%)
3. Ukuran Testis (Hypogonad) 10%
4. Factor seksual (6%)
5. Infeksi alat kelamin (9%)
6. Penyakit (5%)
7. Undestended testis (testis yang tidak turun) 8%
Dapat disimpulkan bahwa penyebab yang paling sering adalah Varikokel (Pembesaran pembulih darah pada Skrotum)
Untuk pencegahan Infertilitas pada Laki-laki sebagai berikut :
1. Perbaikan Nutrisi : makan makanan yang mengandung protein ( daging tanpa lemak, ikan , ayam kampung atau ayam boiler yang jantan, atau putih telur)
Makan sayur-sayuran , makanan yang menandung vitamin dan antioksi dan
2. Obat/ Therapi . diberikan oleh dokter saat pemeriksaan kesuburan. Biasanya obat hormonal untuk jumlah sperma yang rendah/ sedikit.
3. Gaya hidup sehat. Tidak merokok dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang
4. Reproduksi Berbantu :
Apabila konsepsi / kehamilan tidak terjadi atau selalau gagal maka dapat dibantu dengan Inseminasi Buatan dan Bayi tabung
Bagi pasangan yang masih dalam masa penantian, jangan berhenti berusaha dan berdoa, semoga kabar baik segera datang menghampiri. Aamin ya robbal alamin
Post a Comment