Ciri Keputihan yang Normal dan Abnormal Serta Tips Mengatasinya
Keputihan merupakan masalah yang sering terjadi dan cukup mengganggu bagi sebagian besar wanita. Keputihan terjadi saat keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim.
Sebenarnya, cairan atau lendir ini dikeluarkan secara alami oleh tubuh menjaga vagina tetap bersih dan lembab, serta melindunginya dari infeksi.
Tak hanya terjadi pada wanita dewasa, remaja perempuan juga mengalaminya. Pada sebagian besar kasus, keputihan adalah normal.
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat keputihan bukanlah kondisi abnormal. Untuk itulah, penting untuk mengenali tanda keputihan normal dan abnormal agar lebih peduli menjaga kebersihan organ kewanitaan.
Ciri-ciri keputihan normal dan abnormal
Keputihan paling sering merupakan kejadian normal dan teratur. Namun ada beberapa hal yang menjadikan keputihan sebagai tanda yang berbahaya. Seperti apa ciri-cirinya?
1. Tanda keputihan normal
Ilustrasi warna keputihan yang normal dan tidak normal.
Keputihan adalah kondisi normal atau disebut fisiologis yang terjadi setiap bulan. Biasanya, keputihan sebagai proses normal, akan muncul saat menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi dan masa subur.
Warna keputihan yang normal adalah jernih dan transparan, atau bisa cair seperti air dan lengket.
Keputihan yang normal tidak berbau atau mengeluarkan bau yang menyengat.
Munculnya keputihan sangat dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga debit atau banyak sedikitnya sekret alias cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan.
Selain itu, kondisi lain seperti hamil, menyusui, terangsang secara seksual, memakai pil KB, masa ovulasi, dan kondisi psiksis seperti stress bisa membuat cairan keputihan keluar lebih banyak.
2. Tanda keputihan yang abnormal
Sementara keputihan abnormal atau disebut keputihan patologis umumnya terjadi akibat infeksi oleh bakteri, virus, jamur atau parasit. Jika keputihan sudah dalam kondisi yang tidak wajar, akan ditandai oleh beberapa hal seperti:
a. Menimbulkan rasa gatal di dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar.
b. Cairan berwarna kuning, hijau, atau putih.
c. Konsistensinya lebih kental.
d. Mengeluarkan bau tidak sedap.
Apabila keputihan berwarna kuning, abu-abu, atau hijau menjadi tanda bahwa ada infeksi bakteri yang berasal dari penyakit menular seksual.
Keputihan berwarna merah atau cokelat umumnya dipengaruhi oleh masa menstruasi yang tidak stabil, atau pendarahan pasca melahirkan. Jika Anda tidak sedang dalam kondisi tersebut, segera periksakan ke dokter.
Perlu diketahui, keputihan bewarna putih kental juga menjadi indikasi infeksi jamur.
Penyebab keputihan abnormal
Vaginal douche yang digunakan untuk mmebersihkan vagina.
Lalu, apa penyebab keputihan menjadi tidak normal? Berikut ini beberapa penyebabnya:
a. Kurang menjaga kebersihan vagina.
b. Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur.
c. Terlalu sering mengenakan pakaian yang ketat.
d. Membilas vagina dari arah anus ke arah depan vagina.
e. Sering mandi dan berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
f. Tidak menjalani pola hidup sehat.
g. Menderita penyakit tertentu seperti, kanker serviks, diabetes, infeksi menular seksual dari klamidia atau gonore.
h. Mengonsumsi pil KB dan obat kortikosteroid.
i. Terlalu sering memakai sabun atau lotion beraroma, mandi busa, dan membersihkan vagina dengan semprotan air.
j. Vaginal douche atau pencucian vagina menggunakan cairan kalium permanganat yang murah ataupun cairan antiseptic dapat menimbulkan keputihan.
Sebaiknya segera menemui dokter jika Sahabat MIKA mengalami keputihan yang tidak biasa dengan disertai gejala tertentu, seperti sakit perut, demam, kelelahan, peningkatan buang air kecil, hingga berat badan turun secara tiba-tiba.
Cara mengatasi keputihan yang tidak normal
Sebenarnya vagina telah memiliki keseimbangan keasaman vagina dan bakteri. Meski begitu, tetap ada kondisi yang membuat seseorang bisa terkena keputihan abnormal.
Untuk itu, sebaiknya Sahabat MIKA menghindari membasuh vagina menggunakan sabun beraroma, cairan antiseptik atau ramuan herbal karena akan menyebabkan keseimbangan terganggu sehingga membunuh atau malah membuang bakteri baik.
Hal ini dapat menimbulkan keputihan abnormal, karena bakteri baik telah mati, sehingga tidak lagi memiliki pertahanan yang cukup terhadap infeksi.
Untuk menjaga kebersihan vagina, Anda hanya perlu mencucinya dengan sabun yang lembut serta air hangat di bagian luarnya. Jangan memasukkan sabun langsung ke dalam vagina, ya!
Selain itu, ketika membasuh organ kewanitaan, usaplah dari depan ke belakang, bukan malah sebaliknya. Tujuannya untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina yang menyebabkan infeksi.
Seringkali keputihan sulit diobati, karena penyebabnya bermacam-macam. Cara terbaik adalah mengunjungi dokter untuk pengambilan cairan keputihan di laboratorium klinik.
Terkait pengobatan yang tepat untuk mengatasinya, dokter yang memutuskan pilihan antibiotik yang tepat untuk Anda.
Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan pemeriksaan, terutama pemeriksaan panggul untuk mengetahui kondisi organ reproduksi wanita, seperti vagina, rahim, dan serviks, dan rahim.
Untuk memudahkan ketika ingin melakukan janji temu dengan dokter Mitra Keluarga, buat janji konsultasi terlebih dahulu secara online melalui website Mitra Keluarga bagi pasien dengan BPJS. Sahabat MIKA juga bisa booking jadwal dokter melalui MIKA Mobile Apps di smartphone Android atau iOS Anda.
Sumber:
Cleveland Clinic. 2022. Vaginal Discharge. [daring]. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/4719-vaginal-discharge
Vaginal Discharge: What’s Abnormal? (2020), from: https://www.webmd.com/women/guide/vaginal-discharge-whats-abnormal
Everything You Need to Know About Vaginal Discharge (2019), from: https://www.healthline.com/health/vaginal-discharge
Vaginal discharge (2021), from: https://www.nhs.uk/conditions/vaginal-discharge/