5 Buah Khas Papua, Nomor 3 Jadi yang Terbesar di Dunia

5 Buah Khas Papua, Nomor 3 Jadi yang Terbesar di Dunia

PAPUA,  - Buah khas Papua menarik diulas. Wilayah Papua terkenal dengan potensi sumber daya alamnya yang tinggi. Wilayahnya yang subur juga memungkinkan berbagai tanaman buah tumbuh subur di wilayah ini. 

Tak heran ada banyak buah-buahan dari Papua yang jarang dijumpai di wilayah lain di Indonesia, sehingga menjadi kekhasan wilayah Papua. Lalu, apa saja buah khas Papua, berikut ulasannya. 

Buah Khas Papua

1. Matoa


Matoa, salah satu flora khas Papua yang buahnya kaya manfaat untuk kesehatan. (Foto: Ist)
Buah khas Papua yang cukup populer yakni matoa. Buah bernama ilmiah Pometia pinnata ini hampir mirip dengan klengkeng namun dengan ukuran lebih lonjong dan warnanya hijau atau cokelat kemerahan. 
Sementara bagian dalamnya menyerupai rambutan dengan biji yang lebih keras. Sementara rasanya juga unik, perpaduan antara buah rambutan dan durian. Buah ini juga punya kandungan vitamin C dan E yang tinggi. 

Dikutip dari berbagai sumber, buah matoa hanya bisa dipanen sekali dalam setahun. Buah Matoa biasanya mulai berbunga pada bulan Oktober. Setelah itu buah matoa mulai bisa dipanen pada Janurai hingga Februari. 
Pohon matoa terbilang tinggi. Karena itu, proses memanennya pun tak mudah. Butuh keahlian dan alat khusus untuk mengambilnya agar buah tidak jatuh atau bahkan menimbulkan bahaya. 

Meski berasal dari Papua, buah matoa kini sudah bisa dijumpai di beberapa wilayah, termasuk Jawa. Di Pati, Jawa Tengah misalnya, pohon buah matoa tumbuh subur, sehingga banyak warga di sana yang menanamnya.

2. Buah Merah 


Manfaat buah merah Papua untuk mengobati berbagai penyakit hingga meningkatkan libido laki-laki. (Foto : Antara)
Buah merah (Pandanus conoideus atau red fruit) adalah salah satu tanaman endemik khas tanah Papua. Buah merah menjadi salah satu bioresource lokal dari di wilayah tersebut. 

Seperti namanya, buah khas papua ini berwarna merah. Sementara bagian permukaannya mirip nangka dengan ukuran lonjong dan lancip diujung. 
Selain sebagai bahan makanan, buah merah juga digunakan sebagai obat tradisional. Kandungan antioksidan yang tinggi menjadikan buah ini bermanfaat untuk mencegah kanker dan radang usus. 

Tak hanya itu, buah asli Papua ini juga punya kandungan omega-3 dan 9, sehingga bisa mencegah penyakit hepatitis B. Sementara kandungan zat tekoferol alami pada buah ini juga bisa memperlancar peredaran darah, sehingga bisa untuk mencegah hipertensi. 

3. Pisang Musa Ingens


Penampakan pisang raksasa asal Arfak, Papua yang terbesar di dunia. (Indoflashlight.org)
Buah khas Papua berikutnya yakni pisang musa ingens. Jenis pisang satu ini merupakan yang terbesar di Indonesia bahkan dunia. 
Bagaimana tidak, pisang musa ingens ini memiliki buah dengan panjang hingga 20 cm dengan ukuran buah diameter bisa 4-6 cm. Satu tandan pisang dapat memiliki berat sampai dengan 60 kilogram. Ukuran tandan seperti pisang umumnya dengan diameter sekitar 35-50 cm, panjang 70-80 cm.
Sedangkan pohonnya bisa mencapai tinggi 25 sampai 30 meter atau setara dengan 6 sampai 7 kali lipat pisang pada umumnya. Sementara ukuran buahnya juga melebihi kepalan tangan manusia dewasa. 
Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manokwari pada situs Indonesiagoid menyebutkan, pisang raksasa yang ditemukan di Papua ini tumbuhan endemik dan memiliki nama latin Musa ingens atau Musa ingens NW Simmonds. 

Pisang raksasa ini, pertama kali dikoleksi sebagai spesimen oleh Womersley JS dan Simmonds NW, pada 22 Desember 1954 di New Guinea. Pisang itu disimpan sebagai spirit colection pada Herbarium Kew Inggris.
Pelepah pada pohon pisang normal biasanya tidak lebih dari 2,5 meter, sedangkan musa igens memiliki panjang hingga lima meter dengan lebar sekitar satu meter. Warga setempat mengunakan daun pisang ini untuk atap rumah darurat di hutan, alas duduk, dan alas makanan. Sedangkan pelepah, katanya, untuk menyimpan hasil buruan atau hasil kebun.
Pisang raksasa musa ingens ini merupakan salah satu tanaman endemik Papua, yang sejauh ini baru ditemukan di Pegunungan Arfak Papua Barat dengan ketinggian 100 sampai 200 MDPL. Salah satu lokasi keberadaan pisang ini di Kampung Kwau, Distrik Mokwam, Kabupaten Manokwari, yang berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Arfak.
Editor : Ihya Ulumuddin
Halaman : 1 2 3
Follow Berita iNewsPapua di Google News
TAG :

4. Buah Woromo


Buah khas papua woromo. (foto:keluyuran).

Sama seperti buah merah, buah woromo juga merupakan buah endemik Papua. Dibanding buah merah, woromo lebih identik dengan buah nangka jika dilihat dari luar. Sebab, warnanya hijau, persis seperti nangka. 
Dikutip dari situs econusa, buah woromo yang berasal dari keluarga pandan (Pandaneceae) mempunyai beberapa nama lokal seperti karu, hekali, helak, owadak, maupun kelapa hutan. 
Daging buahnya memiliki cita rasa gurih, serta bertekstur halus sedikit kasar. Sementara bagian bijinya memiliki tekstur yang cukup keras.

Masyarakat Papua biasa mengonsumsi buah ini secara langsung atau dibakar terlebih dahulu. Menurut seorang peneliti, buah ini amat berkhasiat untuk menyembuhkan asam urat dan kolesterol. Cocok sekali buatmu yang ingin mengatasi dua penyakit itu.

5. Rabon Bi



buah khas Papua rabon bi (foto: keluyuran).
Buah khas Papua terakhir yakni Rabon Bi. Di Papua, buah ini lazim disebut dengan nama Keben. Dari segi bentuk Rabon Bi memiliki bagian luar berupa kulit berserabut. Bagian luarnya memiliki bentuk serupa jambu air, namun memiliki serat dan tepian.
Bagian dalam tersebut memiliki ciri khas berupa warnanya yang putih. Selain itu, bagian tempurung itu juga memiliki biji yang keras dan berlendir.

Namun, Rabon Bi tidak bisa dikonsumsi. Buah ini biasa dipaai untuk obat penyembuh sejumlah penyakit mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan bahkan katarak. Demikian tadi buah khas Papua yang patut diketahui. 

Post a Comment

Konsultasi Bidan Kita

Previous Post Next Post