Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati
Menkes Budi Minta Pemda DKI Tekankan Pencegahan daripada Pengobatan
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa (4/7) di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam Raker tersebut Menkes Budi minta Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta untuk menekankan upaya kesehatan ke arah promotif preventif daripada kuratif.
Hal itu menjadi target dari Sustainable Development Goals (SDGs) nomor tiga yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.
“Yang mesti diperhatikan (dalam SDGs no 3) tidak ada kata-kata to cure sick people yang ada to promote healthy Life,” ujar Menkes Budi.
Menurut Menkes, strategi yang paling jitu adalah menjaga orang tetap sehat karena itu yang menentukan kualitas hidup seseorang. Salah satu caranya dengan memastikan anggaran kesehatan memiliki porsi yang lebih banyak di area promotif preventif seperti untuk skrining kesehatan di Puskesmas.
Upaya pencegahan ini perlu dilakukan, untuk bayi imunisasi dasar lengkapnya harus terpenuhi, kemudian skrining kesehatannya harus banyak, minimal wajib skrining 4 jenis penyakit yaitu cek gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan lingkar perut.
“Jadi buat teman-teman di Puskesmas tugasnya harus menjaga masyarakat DKI tetap sehat. Tidak mungkin kita bisa mencapai bonus demografi kalau masyarakat kita banyak yang sakit, tugasnya Dinkes DKI menjaga masyarakat DKI agar tetap sehat,” kata Menkes Budi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta drg. Ani Ruspitawati mengatakan Rakerkesda tahun ini bertujuan untuk mewujudkan cakupan kesehatan semesta dan merumuskan intervensi terhadap faktor-faktor penentu kesehatan dengan melibatkan stakeholder terkait.
“Rekomendasi yang dihasilkan dari Rakerkesda di antaranya adalah pertama, melakukan intervensi terhadap faktor determinan kesehatan di Jakarta yang dirumuskan paling utama adalah akses layanan kesehatan, faktor perilaku, dan lingkungan,” ucapnya.
Rekomendasi kedua adalah penguatan akses dengan cara penguatan kelembagaan, membuat UKM center di tingkat kelurahan yang akan menjadikan pusat kesehatan masyarakat menjadi sebuah ruang kolaborasi dari one health.
Ketiga, mengubah sistem perilaku kesehatan sebagai bentuk promosi kesehatan sehingga sebuah contoh promosi kesehatan akan dilakukan secara menyeluruh.
Keempat, menerapkan pendekatan kesehatan pada semua kebijakan dalam penyusunan regulasi.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan sesuai dengan Tema Rakerkesda 2023 yaitu ‘Budaya Hidup Sehat untuk Sukses Jakarta’ diharapkan pola hidup sehat menjadi budaya masyarakat DKI Jakarta.
“Saya berharap paradigma hidup sehat akan menjadi budaya masyarakat Kota Jakarta. Semoga upaya penerapan hidup sehat di tengah masyarakat dapat mengantarkan Jakarta mewujudkan cita-cita sebagai kota global,” ungkap Heru.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id
Sumber: kemkes.go.id
Better to Prevent Than to Cure
Minister of Health Budi Asks DKI Regional Government to Emphasize Prevention rather than Treatment
Indonesian Minister of Health Budi Gunadi Sadikin attended the DKI Jakarta Provincial Health Working Meeting (Rakerkesda), on Tuesday (4/7) at the Bidakara Hotel, Jakarta. In the meeting, the Minister of Health Budi asked the Regional Government (Pemda) of DKI Jakarta to emphasize health efforts towards promotive preventive rather than curative.
This is the target of number three of the Sustainable Development Goals (SDGs), namely ensuring a healthy life and promoting well-being for all people at all ages.
"What must be considered (in SDGs no 3) is that there are no words to cure sick people that exist to promote healthy life," said Minister of Health Budi.
According to the Minister of Health, the most effective strategy is to keep people healthy because that determines a person's quality of life. One of the ways is by ensuring that the health budget has a larger portion in preventive promotive areas such as for health screening at the Puskesmas.
This prevention effort needs to be done, for infants complete basic immunization must be fulfilled, then there must be a lot of health screening, at least it is mandatory to screen for 4 types of diseases, namely checking blood sugar, blood pressure, cholesterol, and abdominal circumference.
"So for friends at the Puskesmas, their job is to keep the people of DKI healthy. It's impossible for us to achieve a demographic bonus if many of our people are sick, it's the duty of the DKI Health Office to keep the people of DKI healthy," said Minister of Health Budi.
Acting Head of DKI Jakarta Health Service drg. Ani Ruspitawati said that this year's Rakerkesda aims to realize universal health coverage and formulate interventions on determinants of health by involving relevant stakeholders.
"Recommendations resulting from the Rakerkesda include first, intervening on the determinants of health in Jakarta, the most important of which are access to health services, behavioral factors, and the environment," he said.
The second recommendation is strengthening access by strengthening institutions, creating UKM centers at the kelurahan level which will turn the community health center into a collaboration space for one health.
Third, changing the health behavior system as a form of health promotion so that an example of health promotion will be carried out thoroughly.
Fourth, apply the health approach to all policies in the preparation of regulations.
Acting Governor of DKI Jakarta Heru Budi Hartono said that in accordance with the 2023 Rakerkesda theme, namely 'Culture of Healthy Living for Success in Jakarta', it is hoped that a healthy lifestyle will become the culture of the people of DKI Jakarta.
"I hope that the paradigm of healthy living will become the culture of the people of Jakarta City. Hopefully the efforts to implement healthy living in the midst of society can lead Jakarta to realize its ideals of becoming a global city," said Heru.
This news was broadcast by the Bureau of Communication and Public Services, Ministry of Health of the Republic of Indonesia. For further information, please contact the Halo Ministry of Health hotline number via hotline number 1500-567, SMS 081281562620 and email address contact@kemkes.go.id
Source: kemkes.go.id