Kenali Blighted Ovum di Awal Masa Kehamilan
Awal masa kehamilan merupakan masa-masa yang menegangkan karena sesuatu bisa saja terjadi pada kandungan Ibu. Ibu harus melengkapi diri dengan seputar hal penting mengenai hal-hal yang bisa saja terjadi di awal masa kehamilan, terutama untuk masalah kegagalan saat kehamilan atau keguguran.
Tahukah Ibu bahwa penyebab paling umum dari kegagalan di awal masa kehamilan ternyata disebabkan oleh blighted ovum? Blighted ovum atau yang disebut juga sebagai kehamilan kosong, merupakan suatu kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi dan telah berimplantasi di dalam rahim tidak berkembang menjadi embrio. Biasanya, sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan melekat pada dinding rahim dan embrio mulai terbentuk. Nah, dalam blighted ovum, kantong kehamilan sudah terbentuk namun embrio tidak ada di dalamnya (kosong). Oleh sebab itu, kondisi ini disebut sebagai kehamilan kosong tanpa ada embrio.
Blighted ovum seringkali terjadi karena kelainan kromosom. Kondisi ini terjadi ketika sperma atau sel telur memiliki kualitas yang kurang baik atau terjadi gangguan ketika pembelahan sel sehingga tubuh secara refleks menghentikan kehamilan. Tentunya, karena hal ini terjadi secara biologis, tidak ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan kosong ini.
Biasanya, ibu hamil yang mengalami blighted ovum akan mengalami kram perut dan juga pendarahan. Jika hal ini terjadi pada Ibu, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Pemeriksaan ultrasonografi bisa membantu Ibu mendeteksi apakah blighted ovum terjadi pada Ibu atau tidak. Jika memang ditemukan kehamilan kosong pada Ibu, dokter akan menyarankan kuretase atau bahkan minum obat. Kedua opsi tersebut dimaksudkan untuk membersihkan hasil konsepsi dari dalam rahim. Setelah melakukan tindakan, biasanya dokter akan merekomendasikan Ibu untuk menunda kehamilan selama tiga bulan sampai tubuh kembali berfungsi secara normal. Jika Ibu sudah pernah mengalami blighted ovum