15 Jenis Refleks Bayi dalam Tumbuh Kembangnya Agar Sehat
Bayi memiliki refleks ketika menerima stimulasi tertentu. Ketahui macam-macam refleks pada bayi berikut ini.
Dalam tumbuh kembang sang buah hati, salah satu hal yang berkembang pesat dan menakjubkan adalah refleks bayi.
Refleks bayi terdiri dari bermacam jenis. Beberapa di antaranya bahkan bertahan sampai si kecil dewasa nanti.
Apa saja macam-macam refleks pada bayi? Yuk, ketahui satu per satu dalam ulasan berikut ini!
Apa Itu Refleks Bayi?
Refleks bayi baru lahir adalah respons otot bayi secara tidak disengaja (otomatis) saat menerima rangsangan atau stimulasi. Tindakan atau sensasi yang diterima bayi menimbulkan reaksi otot tertentu.
Refleks bayi baru lahir merupakan salah satu perilaku normal yang harus terus dikembangkan bayi saat pertumbuhan.
Saat baru lahir, bayi masih memiliki banyak keterbatasan saat harus mengontrol tubuh sendiri. Namun, refleks yang ia miliki sebenarnya sudah ada bahkan saat masih di kandungan.
Refleks bayi berasal dari batang otak dan berkaitan dengan perkembangan awal tumbuh kembang bayi. Jenis-jenis refleks bayi pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu refleks primitif dan refleks yang bertahan hingga bayi dewasa (permanen).
Dokter Theresia Rina Yunita menjelaskan, refleks primitif adalah respons motorik tak disengaja dari batang otak yang ada setelah lahir pada perkembangan awal anak. Umumnya refleks primitif akan menghilang seiring dengan matangnya otak dan digantikan dengan aktivitas motorik volunter (disengaja).
“Namun, refleks primitif dapat menetap atau muncul kembali apabila ada kelainan neurologis,” jelas dr. Theresia.
Refleks primitif terdiri dari refleks sucking, rooting, tonic neck, moro, grasping (menggenggam), dan stepping (melangkah). Refleks bayi ini memiliki periode tersendiri.
Pemeriksaan refleks pada bayi dilakukan dokter untuk menilai kondisi kesehatan bayi.
Memeriksa keterampilan dan kekuatan refleks bayi sangat penting untuk mengetahui perkembangan sistem saraf bayi baru lahir.
Macam-Macam Refleks Bayi
Beberapa refleks pada bayi hanya terjadi pada periode perkembangan tertentu. Namun, ada juga jenis refleks yang bertahan hingga dewasa.
Berikut sejumlah refleks bayi yang normal:
1. Refleks Moro
Refleks moro disebut juga refleks kaget. Respons ini terjadi saat bayi menerima suara terlalu keras ataupun gerakan mengagetkan.
Sebagai bentuk respons, si kecil biasanya akan mencondongkan kepala ke belakang, menjulurkan tangan atau kaki, menarik lengan dan kaki ke bagian dalam, serta menangis.
Lucunya, tangisan dari sang bayil pun bahkan dapat membuatnya kaget sehingga menimbulkan refleks moro. Refleks bayi ini akan muncul hingga bayi berusia sekitar 2 bulan.
2. Refleks Sucking
Refleks sucking atau secara sederhana dikenal sebagai reflek mengisap adalah salah satu kemampuan bayi baru lahir untuk bertahan hidup.
Saat Mama menyentuh bagian mulut si kecil atau mendekatkan puting agar bayi menyusu, maka mulut bayi akan otomatis terbuka dan mulai mengisap.
Refleks sucking adalah salah satu jenis kemampuan yang harus bayi kuasai. Bayi harus mengetahui bagaimana cara mengisap sambil bernapas dan menelan di saat bersamaan.
3. Refleks Rooting
Refleks rooting adalah respons yang dilakukan bayi baru lahir saat bagian pipi atau mulutnya disentuh lembut. Saat stimulasi ini dilakukan, umumnya bayi akan memutar kepala dan membuka mulutnya untuk mengikuti arah sentuhan.
Refleks rooting pada bayi bermanfaat untuk membantunya menemukan payudara ataupun botol susu. Refleks bayi ini akan bertahan sekitar empat bulan.
4. Refleks Babinski
Refleks bayi ini mirip refleks menggenggam. Saat Papa menyentuh telapak kaki si kecil, maka jempol kakinya akan menekuk ke belakang sementara jari kaki lainnya melebar dan menjauh.
Refleks Babinski secara alami akan hilang saat bayi berusia antara 1-2 tahun.
5. Refleks Plantar Grasp
Refleks Babinski akan digantikan dengan plantar grasp yang akan bertahan hingga bayi dewasa. Kalau Mama dan Papa menaruh jari di bawah jari kaki bayi, nanti jari kakinya akan melengkung ke dalam.
6. Refleks Tonic Neck
Refleks tonic neck disebut juga sebagai fencing reflex. Refleks bayi ini umumnya muncul sampai usia sekitar 5 bulan.
Saat kepala si kecil menoleh ke satu sisi, lengan di sisi tersebut akan terjulur dan lengan satunya (tepatnya pada siku) akan menekuk ke dalam.
7. Refleks Melangkah
Refleks melangkah akan membantu bayi dalam proses merangkak dan berjalan. Jenis ini dapat membantu bayi secara naluriah untuk mencari payudara ibu ketika didekatkan dengan dada ibu.
Saat kaki bayi menyentuh permukaan datar, bayi akan secara refleks meletakkan satu kaki di depan kaki lainnya sambil bergerak sebagai bentuk latihan melangkah.
8. Refleks Menggenggam
Untuk mengetahui refleks genggam pada bayi baru lahir, Mama bisa meletakkan jari di telapak tangan si kecil saat terbuka. Bayi akan merespons gerakan tersebut dengan menggenggam dan mempertahankannya secara kuat.
Refleks bayi ini juga biasa disebut refleks palmar grasp.
9. Refleks Galant
Papa bisa mengecek refleks galant pada bayi dengan menghadapkannya ke bawah (tengkurap) dengan satu tangan, kemudian tangan lainnya mengusap kulit bayi di punggung.
Tulang punggung bayi seharusnya akan melengkung sebagai bentuk respons, sehingga kepala dan kakinya mengikuti area tubuh yang disentuh.
Artikel Lainnya: Panduan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan
10. Refleks Parachute
Pada bayi yang sudah agak besar, refleks parachute akan muncul saat bayi dipindahkan secara cepat ke posisi menghadap ke depan, seolah-olah sedang terjatuh. Bayi akan merentangkan tangan ke depan, mirip posisi tubuh orang terjun bebas.
11. Refleks Menelan
Refleks menelan pada bayi dimulai saat ada cairan, air liur, hingga makanan yang masuk ke tenggorokan bayi. Si kecil akan mulai menggunakan refleks menelan secara sempurna pada usia 18 bulan dan terus berlanjut hingga dewasa.
12. Refleks Gemetar
Sangat normal jika tubuh bayi gemetar terutama karena menangis. Refleks bayi ini juga meliputi gemetar di bibir bagian bawah.
13. Refleks Berkedip
Bayi akan berkedip ketika melihat cahaya terang. Jenis ini termasuk refleks bayi yang akan bertahan hingga dewasa.
14. Refleks Bersin dan Batuk
Ketika saluran hidung teriritasi, respons yang biasanya terjadi adalah bersin. Nah, bayi juga memiliki respons ini dan tentunya tidak hilang sampai ia besar nanti.
Begitu juga bila bagian belakang saluran udara terdapat stimulasi, maka respons yang bisa keluar adalah batuk.
15. Refleks Menguap
Refleks ini terjadi ketika tubuh membutuhkan oksigen lebih. Kemampuan ini akan bertahan hingga dewasa.