MENDIDIK ANAK ITU INVESTASI MASA KINI, DIPETIK HASILNYA DI MASA DEPAN
Kebaikan atau keburukan yg kita miliki saat ini tergantung dari cara mendidik orang tua kita dulu
Dan Kebaikan atau keburukan yg anak² kita miliki nanti tergantung dari cara mendidik kita saat ini. Saya sejak menjadi ayah berusaha terus belajar dan belajar terus untuk bisa menjadi orang tua yang lebih baik dari waktu ke waktu
Sejak menyandang nama Ayah aku selalu bercita-cita menjadi Ayah terbaik bagi kedua anak ku
Jika tidak mampu dikatakan sebagai ayah terbaik paling tidak aku bisa menjadi ayah yang selalu lebih baik dari hari ke hari.
Aku belajar parenting sebenarnya bukan untuk orang lain tapi yang terpenting adalah untuk diriku sendiri dan kedua anakku tercinta.
Ku baca lebih dari 500 buku parenting baik terbitan dalam maupun luar negeri. Hampir setiap hari aku belajar dan tidak pernah berhenti belajar sambil praktek jadi orang tua yang lebih baik bagi anak-anakku.
Aku investasikan segenap tenaga pikiran dan waktu terbaik ku bagi mereka dan keluarga.
Kami selalu bersama, di rumah bersama, pergi-pergi selalu bersama, susah senang kami lalui bersama sebagai keluarga atau mungkin lebih tepatnya sebagai sahabat.
Karena meskipun aku ayah bagi mereka tapi aku lebih ingin menjadi sahabat bagai anak-anakku dan anak-anakku ingin merasakan bahwa ayahnya adalah sahabat terbaik bagi mereka.
Sadarilah bahwa belajar parenting ini bukan sebuah beban ataupun perjuangan untuk mendidik anak, tapi sebuah investasi masa depan bagi kita sendiri, bagi anak-anak kita dan bangsa ini.
Jika kita mewariskan pola asuh dan cara mendidik yang benar maka niscaya mereka kelak akan ikut menggunakan cara yang di wariskan pada anak-anak dan keluarga mereka.
Sampailah satu ketika aku terkena penyakit komplikasi yang mengharuskan aku untuk berbaring selama hampir 2 tahun. Dan itu terjadi mulai saat wabah corona di mulai.
Alhamdulliah, karena Tuhan memberiku anugrah penyakit saat dunia sedang berhenti beraktivitas dan beristirahat seperti juga diriku.
Puncak dari sakit yang aku derita adalah ketika aku sama sekali tidak bisa berjalan tanpa dipapah, tidak bisa membuka baju tanpa dipakaikan dan bahkan tidak buka "cd" ku sendiri ketika hendak mandi/BAB.
Dan di sinilah waktu membuktikan, anak-anakku dan Istrikulah yang secara bergantian merawatku selama hampir 2 tahun penuh.
Bahkan anakku tanpa risih menemani ayahnya di depan pintu toilet hanya untuk menunggu saya selesai BAB kemudian setelah selesai merekalah yang memakaikan kembali cdku dan memapahku kembali ke tempat tidur. Dan itu mereka lakukan hampir setiap hari ketika aku harus dipapah ketika berjalan.
Setiap hari mereka memijiti tubuh ayahnya yang kesakitan sepanjang hari, secara bergiliran. Jika pagi giliran Anak yang pertama, Maka Siang/Sore giliran anak kedua lalu malam giliran Istriku, sampai aku ketiduran.
Ini semua mereka lakukan setiap hari, karena kebetulan aku memutuskan anak-anakku mengikuti jalur pendidikan Home Schooling. Jadi mereka lebih sering di rumah terutama jika tidak mengikuti les atau kursus tambahan di luar.
Mereka menemamiku berobat dan kemanapun aku pergi. Mereka memapah ayahnya tanpa ada rasa malu atau risih sedikitpun dilihat oleh orang banyak terutama remaja yang seusianya.
Mereka telah membuktikan sebagai sehabat sejati bagi diriku.
Mereka adalah anugerah terindah yang pernah dikirimkan Tuhan dalam hidupku dan untuk keluargaku.
Aku menulis ini sambil menitikkan air mata mengenang masa-masa itu.
Dan kini ketika aku mulai pulih dan menuju sembuh kembali, mereka masih tetap dekat denganku, selalu bersamaku.
Bahkan ketika aku mulai bisa kembali pergi ke luar kota untuk tugas dan memenuhi undangan Parenting anakku dengan setia menemani sebagai asisten operasional juga sebagai asisten Pribadi di Kamar untuk menjagaku, memasakkan nasi khusus untukku, sampai para panitia terkagum-kagum melihat anakku begitu terampil melayani semua kebutuhan ayahnya selama berlangsungnya acara mulai keberangkatan sampai pulang kembali ke rumah.
Tuhan sungguh aku merasa Hidupku tidaklah sia-sia.
Tuhan terimakasih engkau telah membalas semua usahaku untuk menjadi ayah terbaik bagi anak-anakku dengan memberi anak-anak terbaik bagi diriku.
Ketika kami di undang ke Bali, kami menceritakan ini didepan forum seminar yang dihadiri sekitar 400-500 orang dan di depan peserta saya ceritakan apa yang saya tulis ini.
Dan di sana saya mengajak setiap keluarga dan orang tua yang hadir untuk mau belajar parenting dan belajar menjadi orang tua yang terbaik bagi anak-anak tercinta.
Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, paling tidak kita bisa menjadi orang tua lebih baik dari waktu ke waktu
Saya katakan ingatlah para orang tua, suatu saat nanti kita semua akan tua, renta, lemah. Di saat itulah kita akan memetik buah dari apa yang dulu kita tanamkan pada anak-anak kita.
Seperti apakah buah yang akan kita petik kelak ketika saat itu terjadi, maka itu semua tergantung pada apa yang kita tanam saat ini.
Anak itu sesungguhnya bukan beban bagi orang tuanya.
Anak itu sesungguhnya adalah Persembahan Terbaik Tuhan pada kita dan bagaimana cara kita mendidik mereka itulah persembahan kita pada Tuhan.
Coba pandangilah foto di bawah ini, mereka adalah anak-anak muda dengan penampilan yang jika orang melihat sepintas, pasti akan menduga sepertinya tidak mungkin bisa melakukan semua apa yang ceritakan di atas.
Tapi teman-teman di Bali, juga para peserta Seminar Parenting di Bali telah melihatnya sendiri bagaimana anak saya mendampingi ayahnya selama menjalankan tugasnya sebagai Guru Parenting di Bali.
Mari belajar Parenting, kami sudah melakukan apa yang kami bisa, menulis buku, menulis di fb ini, memberikan materi pada forum-forum parenting, juga membagikan semua pengalaman kami belajar dan praktek parenting.
Hanya dengan satu harapan agar kita semua sadar dan mau belajar parenting. Agar kita para orang tua sadar bahwa Anak kita itu sesungguhnya adalah persembahan terbaik Tuhan pada kita dan bagaimana kita mendidik mereka itu adalah persembahan terbaik kita pada Tuhan.
Mari kita tanyakan pada batin kita masing-masing, sudah sebaik apakah persembahan yang kita berikan pada Tuhan melalui anak kita..?
Terimakasih kami untuk seluruh sahabat panitia penyelenggara dan peserta acara Parenting di Bali.
Terimakasih anak-anakku tercinta
Sekali lagi coba pandangilah foto di bawah ini, mereka adalah anak-anak muda dengan penampilan yang jika orang melihat sepintas, pasti akan menduga sepertinya tidak mungkin bisa melakukan semua apa yang ceritakan di atas.
Salam Bahagia untuk semua orang tua Indonesia
Salam Parenting Indonesia