Penyakit ginjal misterius pada anak memiliki gejala yang hampir mirip dengan kondisi gagal ginjal akut pada umumnya.
Sebagian besar anak pengidap gagal ginjal misterius mengalami gejala awal, berupa demam dan diare. Pada beberapa anak, gejala disertai dengan batuk dan pilek.
Perkembangan dan perburukan penyakit ini kemudian berlangsung sangat cepat. Tingkat keseringan anak buang air kecil mendadak berkurang secara drastis.
Normalnya, anak pipis tiap 3-4 jam. Anak pengidap gagal ginjal akut misterius baru bisa pipis setelah 6 jam atau lebih, bahkan si kecil bisa tidak mengeluarkan urine sama sekali.
Dokter Henny mengatakan produksi urine yang berkurang menandakan bahwa ginjal sudah mengalami kerusakan. Pada kondisi ini, fungsi ginjal sudah berkurang hingga 50 persen.
“Ketika ginjal rusak, tubuh anak kemudian membengkak serta napasnya cepat dan dalam. Lalu, ada gangguan elektrolit atau kejang karena tekanan darah tinggi atau kadar natrium dalam darah turun drastis,” jelas dr. Henny.
Kendati penyebab penyakit ginjal misterius pada anak belum diketahui secara pasti, dr. Henny menduga kondisi ini mungkin berkaitan dengan COVID-19.
Pasalnya, kasus gagal ginjal misterius banyak dialami anak berusia di bawah 6 tahun. Kelompok usia ini belum memperoleh vaksinasi COVID-19 sehingga belum kebal terhadap infeksi virus corona.
Dokter Henny menduga gagal ginjal misterius bisa dialami anak yang pernah terinfeksi coronavirus sebelumnya maupun yang baru saja terinfeksi. Meski begitu, diperlukan penelitian lanjutan untuk mengonfirmasi dugaan COVID-19 sebagai penyebab gagal ginjal akut misterius pada anak.
Alih-alih panik berlebihan, dr. Henny menyarankan orang tua untuk mengenali gejala awal gagal ginjal akut misterius pada anak.
“Mama dan Papa harus memperhatikan produksi air kencing si kecil apabila memiliki anak, terutama di bawah usia 6 tahun yang mengalami demam, diare, gangguan saluran napas, serta muntah,” sarannya.
Pastikan buah hati mendapatkan asupan cairan yang cukup. Mama-Papa juga perlu memeriksa popok anak secara rutin selama 3-4 jam sekali untuk mengetahui produksi urinenya.
Apabila intensitas buang air kecil berkurang dan anak tidak buang air kecil dalam 6 jam, segera bawa dia ke fasilitas kesehatan terdekat. Dokter akan mencari penyebab anak susah pipis dan melakukan penanganan sesuai kondisi si kecil.
Mengenal gejala awal gagal ginjal misterius pada anak penting agar kerusakan ginjal berkelanjutan bisa dihindari. Bila anak mengalami sederet gejala di atas, coba cek produksi urine anak Mama-Papa, ya!
Segera periksa ke dokter jika anak jarang buang air kecil. Mama dan Papa juga bisa konsultasi secara online lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
Agar terhindar dari gangguan ginjal, #JagaSehatmu dan si kecil dengan selalu mencukupi kebutuhan cairan serta menjalani pola hidup sehat dan aktif.
(ADT/JKT)
Sumber: KlikDokter