Perjalanan Panjang Berjuang Mendambakan Keturunan, Terkendala Infertilitas PCOS, Berbuah Manis Bisa Hamil
beberapa tahun lalu,ada yg bisik-bisik dibelakang ngomongin saya karena blm punya anak, ada juga yang terang-terangan
"Apa sengaja ditunda?"
"Apa gak pengen punya anak?" terakhir
" 3orang sekaligus dalam waktu berdekatan ngmong langsung kalo saya mandul gk bisa hamil.
Jlebbbb..Sakit hati saya,mo nangis kejerrr gak bisa. mereka saja yang tidak tau kami bolak balik ke rumah sakit, pergi kesana kemari, demi ingin mendapatkan keturunan.
Mungkin perjuangan kami belum ada apa-apanya dibandingkan yang sudah belasan tahun masih menanti,
Semenjak usia 6bulan pernikahan, kami sudah mulai cek ke dokter kandungan, karna haid saya yang tidak teratur.
Beda dokter beda opininya, ada yang nakutin, ada yang gitu2 aja, ada yang menenangkan, total selama perjuangan kami ganti dokter sampai 4 kali.
Memang tidak mudah, butuh mental, tenaga dan materi yang tidak sedikit.
Banyak tes yang harus kami lakukan, terutama saya, mulai dari beberapa kali cek darah, hormon, paket torch, hsg,usg,insemin
Alhamdulillah hasil hsg saya paten tidak ada sumbatan, torch aman, namun Hasil tes Insulin saya tinggi, ini salah satu penyebab PCOS yang saya derita karena 2016 silam sayapun sudah operasi kista ovarium untuk meminimalisir keadaan...
Langsung saja saya dituntut menyeimbangkan hormon saya, dan memulihkan PCOS nya,
Karna memang penderita PCOS memiliki metabolisme tubuh yang rendah dibanding seusianya.
Tahun demi tahun kami jalani, selain ke dokter kami juga urut duakali,makan ini dan itu, mulai dari kurma muda,buah zuriat,madu penyubur, jamu-jamuan,aer
Sempat saya down, merasa capek karena justru orang-orang terdekat saya yang hamil lagi dan lagi, sedikit membuat saya iri hati.
Akhirnya saya ke RSIA untuk promil lagi, kali ini dengan dokter zakaria orangnya kalo ngomong tanpa basabasi, setelah diperiksa ternyata pcos saya makin parah, dan kata dokter kalo di diemin kelamaan keburu tua, karna semakin tua kualitas sel telur semakin menurun dan beresiko tinggi,
Dokter mmberikan vitamin dan obat, setelah haid kedua saya di suruh kontrol dan langsung d rujuk ke RSUD terdekat saya di kenalkan dengan beberapa dokter obgyn dr yg terlama praktek sampai dokter obgyn baru jelas saat itu saya pilih dokter terlawas karena saya pkir wawasannya lebih luas.
Alhamdulillah, bulan berikutnya saya haid dan periksa lagi
Setelah usg transvaginal di cek sel telur nya, Dokter menyarankan saya pake obat suntik hormonal untuk mematangkan sel telur, karena saya pernah terapi pke obat hormonal yg diminum selama 3 bulan tapi tidak ada hasil.
Langsung makkjlebb... Suntiikk..?? (dari kecil takut jarum suntik)temen esde saya pasti tau itu..
Saya pun pasrah, setelah tebus suntikan ke apotik, dokter menyuntik bagian perut bawah saya, oke sakitnya masih bisa di tahan dibanding mulut nitizen yg pedesnya kebangetan...
saya harus lanjutkan, ini baru awal permulaan dan harus konsisten ke tujuan utama saya, tambah lagi biaya 1kali suntik itu sekitar 720rb - 830rb/
Saya harus hapus ketakutan saya dengan jarum suntik.
Suntikan yang saya gunakan ini sama seperti suntikan untuk proses bayi tabung tapi bukan sejenis program bayi tabung jg karena bayi tabung jg mahalll pake banget..
Setelah beberapa minggu kemudian di usg ternyata hanya ada 1 sel telur saja yg berhasil matang lainnya bandel tidak ada yang matang, namun masih ada harapan untuk proses pembuahan, selanjutnya dokter memberi pilihan mau secara alami atau dibantu inseminasi, tingkat keberhasilan inseminasi 15%,
Akhirnya kami memutuskan untuk inseminasi, didukung dengan hasil tes sperma yang kedua ini lebih bagus.
Dokterpun kembali meresepkan satu suntikan pemecah telur, dan dijadwalkan untuk inseminasi.
Tanggal 13/09/2018 saatnya tiba, setelah ambil sample sperma, saya langsung masuk ruangan VK dan ganti baju, dagdigdug campur aduk, saya disuruh istirahat sambil nunggu dokter datang,
Inseminasipun dilakukan rasanya agak mulas dan ngilu,
Proses nya tidak lama hanya sekitar 10 menitan saja, selanjutnya saya disuruh istirahat dulu.
Dua minggu kemudian cek-up ke dokter, memang belum ada tanda-tanda, kehamilan di usg hanya terlihat rahim yang membesar, kata dokter ditunggu dua minggu lagi baru tespek, lalu saya dikasih obat penguat kandungan.
Pulang dari priksa malam itu juga perut saya sakiitttt, keram linu sampai gak bisa tidur, keluar lendir seperti darah, paginya darah makin banyak, dan ternyata saya haid, berarti Inseminasi saya gagal, hancur rasanya, hikz sedih.
Tapi saya pura2 tegar didepan suami padahal saat itu saya kecewa, kok sepertinya apa yang saya lakukan selama ini hanya sia-sia.
Tapi saya harus move-on, tarik napas dalam-dalam hembuskan.
Akhirnya saya periksa ke dokter lagi, karena darah yang keluar banyak, sehari sampai ganti 5 kali pembalut, dokter menjelaskan bahwa itu termasuk embrio yang tidak mau nempel di dinding rahim, saya hanya menahan tangis mata saya berkaca kaca mendengar penjelasan dokter kala itu.
Saya coba tarik ulur hati yang berkecamuk ini.
Gak papa, besok coba lagi, harus semangat nabung lagi karena emang saat itu tabungan sudah mulai menipisss
Karena untuk melakukan program inseminasi ini butuh biaya yang menurut saya tidak sedikit.
Namun paling tidak Allah sudah menunjukkan jalan untuk kami agar bisa segera mempunyai momongan.
Saya coba ikhlas,
Tapi saya tidak berhenti Ikhtiar,mumpung
Browsing2 tentang kesuburan, dan ternyata air kelapa muda sangat bagus untuk membantu mematangkan sel telur, hampir tiap hari saya minum air kelapa muda dan diet tidak makan gula.
Mindset saya ubah, saya memantaskan diri untuk mendapatkan kepercayaannya
Bulan berikutnya haid saya tidak kunjung datang, saya tunggu sampai telat dua minggu saya tes dan hasilnya masih garis satu selang duaminggu lagi saya tes lagi masih ragu karena pengalaman yang sudah-sudah selalu garis satu.
Lalu saya memberanikan diri untuk tes, dan... MasyaAllah keluar garis 2, serasa tidak percaya,jam 3pagi saya nangis sesenggukan d kamar mandi sendirian karena emang masih gak percaya sembari hati ini dagdigdug... hari berikutnya saya ulangi lagi dan tetap keluar garis 2,paginya saya langsung usg d klinik deket rumah dan benar saja dokter bilang usia kehamilan sudah masuk 5minggu. diminggu itu jg Saya atur jadwal untuk ketemu dokter yg saya promil rasanya dagdigdug campur aduk, saat di usg benar saja nampak ada kantung kehamilan, dan kata dokter saya Hamil.
Alhamdulillah..
Allah mengabulkan doa saya, Allah Meridhoi ikhtiar saya, (jadi terharu).
Tak henti-henti nya saya mengucap syukur.
Namun hati masih belum tenang, karna belum diketahui kantung kehamilan nya terisi janin apa tidak, 3 minggu kemudian kontrol lagi, dan Alhamdulillah janin sudah terlihat masih nampak kecil tapi sungguh saat itu bahagia tak terkira...
Pengetahuan awam saya dampaknya ovarium jadi kerdil tidak mau berkembang dan menimbulkan kista2 kecil pada ovarium, sedangkan untuk hamil kita perlu sel telur yang sehat dan berkembang.
Jangan berhenti berjuang,
Anak memang Hak Allah, tapi untuk mendapatkannya kita tetap harus ikhtiar dan doa pastinya..
udah kek novel panjang kali lebarrr
Salam hangat dari saya
Bunanya Shanum😇