BUNDA AYAH!, BAHAYA SELF DIAGNOSE BERPENGARUH TERHADAP KESEHATAN MENTAL SESEORANG


BUNDA AYAH!, BAHAYA SELF DIAGNOSE BERPENGARUH TERHADAP KESEHATAN MENTAL SESEORANG.

Di zaman sekarang ini, berbagai macam informasi dapat diperoleh dengan mudah melalu internet/ artikel-artikel yang terpanjang di sosial media. Termasuk informasi kesehatan.

Tentu dengan banjir nya informasi mengenai kesehatan membuat sebagian orang ingin mencari tahu sendiri tentang gejala-gejala penyakit yang dialaminya, di bandingkan melakukan konsultasi lansung dengan ahlinya. Fenomena ini di sebut 'Self diagnose'.

Secara ringkas pengertian self diagnose adalah Melakukan diagnosis (Mendiagnosis) gangguan penyakit yang dirasakan dengan memperoleh informasi secara mandiri.


Apasih bahaya self diagnose? Simak ulasannya.

•Diagnosis yang salah
Beberapa gangguan kesehatan bisa memiliki gejala yang serupa. Contohnya, kamu sering batuk. Batuk bisa jadi tanda berbagai masalah kesehatan, mulai dari flu, gangguan di saluran napas, bahkan gangguan asam lambung.

Saat kamu tak mengunjungi dokter dan memutuskan untuk mengira-ngira apa yang terjadi pada diri kamu, bisa jadi perkiraan tersebut meleset dari yang sebenarnya.

 

Akibatnya, kamu tak mendapatkan pengobatan yang tepat.


•Gangguan kesehatan yang lebih serius tidak terdeteksi
Gejala psikologis yang kamu alami bisa jadi merupakan dampak dari masalah kesehatan fisik.

Misalnya, apa yang kamu kira sebagai gangguan panik mungkin diakibatkan oleh detak jantung tidak beraturan atau masalah pada kelenjar tiroid.

Pada kasus lain, tumor otak dapat memengaruhi bagian otak yang mengatur emosi dan kepribadian.

Orang yang melakukan self diagnosis mungkin mengira dirinya sedang mengalami gangguan kepribadian, padahal ada tumor berbahaya yang bersarang di otaknya.


•Memicu gangguan kesehatan yang lebih parah
Self diagnosis terkadang dapat memicu timbulnya gangguan kesehatan yang sebenarnya tidak kamu alami.

Sebagai contoh, saat ini kamu mengalami insomnia atau stres berkepanjangan. Masalah sebenarnya bukanlah gangguan psikologis, seperti depresi.


Namun, semua informasi yang kamu terima dari sekitar, selain dokter, menyatakan bahwa insomnia dan stres yang kamu alami menandakan masalah depresi dan gangguan tidur. Jika kamu terus merasa khawatir, kamu malah berisiko mengalami depresi yang tadinya tidak ada.

Perilaku mendiagnosis diri sendiri tidak hanya menimbulkan kekeliruan, tapi juga berbahaya bagi kesehatan.


Jika tidak disikapi dengan bijak, informasi kesehatan yang seharusnya bermanfaat justru bisa menimbulkan kekhawatiran berlebihan.


Berikut adalah hal yang perlu kamu lakukan agar terhindar dari self diagnosis:


1. Evaluasi dan cermati kembali informasi yang kamu dapat dari internet

2. Cobalah berkomunikasi dengan orang yang paham

3. Pergi atau konsultasi ke dokter psikolog atau psikiater



Beberapa contoh gejala dan ciri-ciri gangguan mental adalah:


1. Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya

2. Halusinasi, yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu .

3. Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

4. Perasaan cemas atau takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari .

5. Gangguan makan, misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak

6. Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur, serta gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur

7. Kecanduan nikotin atau alkohol, serta penyalahgunaan NAPZAMarah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasanPerilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan tertawa sendiri, serta keluar rumah dalam kondisi telanjang.


Note:
Hindari self diagnosis dan sampaikan semua kekhawatiran yang kamu rasakan agar dokter dapat menentukan diagnosis dengan tepat.

Post a Comment

Konsultasi Bidan Kita

Previous Post Next Post