8 Gejala Saraf Kejepit dan Pengobatannya yang Efektif
Saraf kejepit adalah kondisi saraf tertentu yang tertekan oleh jaringan di sekitar tubuh, semisal tulang, tulang rawan, dan otot. Hal ini membuat saraf menjadi rusak dengan gejala nyeri hebat, kesemutan, dan mati rasa saat beraktivitas.
Rasa nyeri saraf kejepit dapat menyebar hingga ke seluruh tubuh. Misalnya, penderita hernia diskus yang memberi tekanan pada saraf tulang belakang, nyeri sarafnya bisa menjalar hingga ke kaki dan tangan.
Sahabat MIKA, apa saja gejala saraf kejepit yang membuat aktivitas menjadi terganggu? Yuk, simak artikel berikut ini!
Penyebab Saraf Kejepit
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan, saraf kejepit disebabkan oleh posisi tubuh yang dapat meningkatkan tekanan pada saraf. Misalnya, memberi tumpuan pada siku dan menyilangkan kaki dengan durasi yang lama. Selain itu, penyebab saraf kejepit adalah sebagai berikut:
- Hernia diskus, yaitu tekanan dan bergesernya bantalan tulang belakang
- Radang sendi atau rheumatoid arthritis yang dapat menekan saraf di sekitarnya
- Stenosis spinal, yaitu tulang belakang mengalami penyempitan secara tidak normal
- Carpal tunnel syndrome, yaitu kondisi saraf pergelangan tangan yang tertekan karena tendon yang membengkak, tulang yang membesar, dan ligamen yang menebal
- Cedera dan memar akibat aktivitas berat dan olahraga
- Obesitas, berat badan berlebih akan memberikan tekanan lebih pada saraf. Hal inilah yang membuat saraf jadi terjepit
Jika penyebab saraf terjepit ini memberikan dampak nyeri jangka panjang, Sahabat MIKA perlu waspada karena saraf bisa rusak, sehingga Anda kesulitan untuk bergerak dan beraktivitas.
8 Gejala Saraf Kejepit yang Wajib Anda Ketahui
Berikut adalah gejala dari saraf kejepit yang umumnya dirasakan dan tak jarang diketahui:
1. Nyeri pada kaki dengan sensasi terbakar
Saraf kejepit menyebabkan nyeri punggung bawah yang memberi tekanan pada tulang belakang. Lalu, nyeri saraf tulang belakang menjalar hingga ke seluruh kaki dengan rasa panas seperti terbakar.
Apabila Sahabat MIKA merasakan sakit punggung, alangkah baiknya jangan dipijat. Hal ini dijelaskan oleh dr. Aprilia, Sp.N, dokter spesialis saraf di Bina Husada Cibinong di video berikut ini!
2. Nyeri karena tekanan menjalar dari leher ke tangan
Saraf yang terjepit bukan hanya terjadi di punggung dan pinggul, tetapi juga pada tulang belakang leher yang tekanannya menjalar hingga ke lengan, pergelangan tangan, dan bahu.
3. Kaki yang melemah
Gejala yang umum dirasakan penderita saraf kejepit adalah kaki yang tidak lagi kuat seperti dulu, untuk bergerak dan berjalan. Hal ini dikarenakan tekanan pada saraf kaki yang memberikan sinyal ke otak untuk memberi rangsangan gerak. Dengan begitu, kekuatan kaki mereka untuk bergerak seiring waktu akhirnya makin melemah.
4. Cengkeraman yang ikut melemah
Pada pergelangan tangan, untuk memegang sesuatu diperlukan kekuatan pada cengkeraman. Saat saraf leher terjepit, maka otak tidak mampu menerima rangsangan otot mana yang bereaksi. Rangsangan otot yang buruk menyebabkan lemahnya cengkeraman, sehingga tidak dapat menulis atau melakukan aktivitas kecil lainnya dengan optimal.
5. Rasa kebas atau mati rasa
Saraf yang terjepit pada bagian tubuh tertentu membuat Anda merasa kebas. Mengapa?
Tekanan pada saraf tertentu dapat mematikan rangsangan terhadap rasa nyeri. Sehingga, Anda bisa saja tidak merasakan sensasi nyeri atau tekanan apapun dalam posisi tertentu.
6. Nyeri seperti Tertusuk Jarum
Bukan hanya kebas atau mati rasa, penderita saraf terjepit ini juga mengalami nyeri seperti tertusuk (Parasthesia).
Jika Anda juga mengalaminya, gejala ini disebabkan oleh gangguan antara sinyal saraf dan otak dalam menerima rangsangan. Gejala ini juga mengindikasikan sindrom carpal tunnel pada pergelangan tangan.
7. Tidak Tahan Buang Air Kecil
Ketika saraf yang menekan punggung bawah, usus dan kandung kemih tidak bisa terkontrol. Alhasil, Anda akan terus menggerakkan kaki karena tidak tahan untuk menahan buang air kecil ataupun besar.
8. Rasa sakit berubah-ubah di posisi tertentu
Gejala ini juga wajar terjadi pada penderita saraf kejepit. Misalnya, gejala saraf kejepit dengan nyeri panggul. Apabila mencondongkan tubuh ke depan dari posisi duduk atau berbaring lurus, rasa nyeri akan berkurang. Namun, saat Anda berbaring miring, rasa sakit mulai memuncak hingga membuat sulit tidur.
Cara Mengobati Saraf Kejepit
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi saraf kejepit.
- Terapi fisik
- Obat antiradang, semisal ibuprofen dan naproxen sodium (pastikan sesuai rekomendasi dokter)
- Kompres panas dan dingin
- Istirahat yang cukup
- Fisioterapi
- Operasi (hanya jika gejalanya sudah sangat parah)
Hindari Menahan Rasa Nyeri dan Segera Konsultasi ke Dokter
Gejala saraf kejepit seringkali tidak disadari sebagai nyeri hebat yang harus segera ditangani. Maka dari itu, jika beberapa gejala ini terasa saat Anda beraktivitas, segera konsultasikan kepada dokter spesialis saraf!
Nah, Mitra Keluarga memiliki berbagai dokter saraf terpercaya yang siap melayani. Mitra Keluarga Kelapa Gading dan Mitra Keluarga Bekasi Timur memiliki layanan Elektromiografi (EMG) untuk diagnosis dan mengetahui tingkat keparahan saraf kejepit.
Ingin booking jadwal konsultasi dengan dokter saraf Mitra Keluarga? Jangan lupa untuk buat Janji Temu dengan dokter di website Mitra Keluarga atau aplikasi MIKA yang dapat diunduh di Play Store dan App Store!
Semoga informasi ini bermanfaat, ya! Jangan lupa juga untuk selalu sehat dan bahagia.
Sumber:
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022. Kenali Saraf Kejepit Sebelum Terlambat
- Medical News Today. 2023. How to treat a pinched nerve
- The Spine Institute of Southeast Texas. 8 Top Warning Signs You Have a Pinched Nerve
- Tops Surgical Specialty Hospital. 2021. Don’t Ignore These 3 Critical Risk Factors for a Pinched Nerve
- Mayo Clinic. 2023. Pinched Nerve