Kenali Ciri Hypersex dan Cara Tepat Mengatasinya
Saat kita berhubungan seks, tubuh mengirimkan sinyal melalui saraf ke otak, yang bereaksi dengan melepaskan bahan kimia yang membuat kamu merasa senang. Itulah sebabnya, seks bisa menimbulkan kepuasan serta membuat hubungan kamu dengan pasangan jadi lebih langgeng.
Namun, sensasi menyenangkan yang ditimbulkan bisa membuat orang jadi kecanduan dan berujung dengan hypersex. Lantas, apa itu hypersex dan bagaimana penanganannya?
Apa Itu Hypersex (Hiperseksual)?
Hypersex atau hiperseksual artinya kondisi ketika seseorang memiliki dorongan untuk melakukan aktivitas seksual secara berlebihan.
Disampaikan oleh Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, hypersex (hiperseksual) adalah salah satu gangguan seksual, yang secara medis tergolong dalam gangguan obsesif kompulsif atau kecanduan.
“Jadi, orang yang mengalami hypersex bisa menghabiskan waktu lama (berjam-jam) untuk melakukan aktivitas seksual, masturbasi, berfantasi seks, atau kecanduan film porno. Manifestasinya bukan cuma berhubungan intim saja”, papar psikolog Iswan.
Dalam kasus parah, orang dengan penyakit mental ini kesulitan mengendalikan diri sehingga rela menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan kepuasan. “Mereka bisa saja menggunakan jasa prostitusi, mengikuti forum seks di internet, atau menjadi anggota platform seks berbayar lainnya”, tambahnya.
Hiperseksualitas dikatakan sebagai gangguan psikologis karena dampak yang ditimbulkan tidak cuma kesehatan fisik saja, tapi juga secara sosial, ekonomi, psikologis, dan produktivitas seseorang sebagai manusia.
Ciri-Ciri Hypersex
Psikolog Iswan menyebutkan ciri-ciri seseorang yang hypersex, di antaranya:
- Sulit mengendalikan dorongan seksual, misalnya ingin terus-menerus melakukan hubungan intim, menonton konten pornografi, atau masturbasi
- Adanya peningkatan kecanduan terhadap hal yang berbau seks, misalnya sebelumnya melakukan masturbasi satu bulan sekali namun sekarang bisa lebih banyak daripada itu
- Tidak kunjung mendapatkan kepuasaan dari aktivitas yang dilakukan, sekalipun variasi aktivitasnya jadi bertambah atau frekuensinya jadi lebih sering
- Menyadari apa yang dilakukan tidak benar dan merasa bersalah hingga membenci diri sendiri
- Berusaha untuk lepas dari obsesinya tapi sering kali gagal dan kambuh dalam prosesnya
- Menghindari interaksi sosial agar bisa melakukan aktivitas seksual
- Dalam beberapa situasi, orang dengan kondisi ini rentan mengalami penyakit mental, seperti gangguan kecemasan atau depresi
Apa Penyebab Hypersex?
Penyebab pasti hiperseksualitas tidak diketahui. Akan tetapi, ini mungkin terkait dengan kesehatan mental dan fisik seseorang.
Berikut adalah berbagai kondisi yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami hiperseks:
- Gangguan bipolar
- Tumor dan cedera pada lobus frontal otak
- Penyalahgunaan obat
- Riwayat gangguan makan
- Pernah mengalami pelecehan seksual, khususnya di kalangan wanita
Bagaimana Cara Mengatasi Hypersex?
Ada beberapa cara mengatasi hiperseks, di antaranya:
1. Psikoterapi
“Level pengobatannya tidak cuma konseling, tapi psikoterapi (terapi psikologis), di mana ada rancangan yang membuat pasien menyadari sumber masalahnya apa, pencetusnya apa, dan dampaknya seperti apa pada kualitas hidup”, jelas psikolog Iswan.
Salah satu metode perawatannya adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Tujuannya, untuk mengidentifikasi pikiran yang tidak rasional atau pikiran negatif. Lalu mengubah pola pikir pasien jadi lebih positif dan membuat kebiasaan baru yang bisa mengurangi dorongan hypersex.
2. Terapi Keluarga
“Jika seseorang lebih terbuka dengan pasangan atau keluarga, ini jauh lebih baik. Karena salah satu pencetus hiperseks adalah kondisi emosional yang tidak stabil dan ini bisa ditenangkan oleh support system-nya, seperti keluarga atau pasangan”, papar psikolog Iswan.
3. Terapi Kelompok
Bila terapis menemukan kasus hypersex pada beberapa orang, perawatan ini bisa dilakukan. Tujuannya, agar pasien tidak merasa berjuang sendiri dalam mengatasi hiperseks.
“Mereka juga bisa saling sharing, saling memahami, dan dapat meningkatkan harga diri masing-masing”, paparnya lebih lanjut.
4. Farmakoterapi
Terakhir, psikolog Iswan menyebutkan terapi obat-obatan sebagai cara untuk mengatasi hiperseks. Perawatan ini dilakukan jika pasien yang mengalami hiperseks juga menunjukkan gejala depresi, kecemasan, atau gangguan lainnya.
“Jika pasien mengalami mood yang berantakan, ia bisa mendapatkan obat berupa mood stabilizer”, ucap psikolog Iswan. Namun dosis dan jenis obat disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi kesehatan pasien atas saran dokter
Jika kamu punya banyak pertanyaan seputar kesehatan mental, segera konsultasikan ke psikolog. Lebih mudah, kamu bisa download aplikasi KlikDokter dan dapatkan berbagai informasi untuk bantu #JagaSehatmu.
Manfaatkan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan psikolog lebih mudah dan cepat!
Recognize the Characteristics of Hypersex and the Right Way to Overcome It
Hypersex is a mental disorder that can have a negative impact on quality of life. What are the signs and how to deal with them? Check out the following reviews!
When we have sex, the body sends signals through the nerves to the brain, which reacts by releasing chemicals that make you feel good. That is why, sex can lead to satisfaction and make your relationship with your partner more lasting.
However, the pleasant sensation it creates can make people addicted and end up with hypersex. So, what is hypersex and how to handle it?
What is Hypersex (Hypersexual)?
Hypersex or hypersexual means a condition when a person has the urge to engage in excessive sexual activity.
Delivered by Iswan Saputro, M.Psi., Psychologist, hypersex (hypersexual) is one of the sexual disorders, which medically belongs to obsessive compulsive disorder or addiction.
"So, people who experience hypersex can spend a long time (hours) engaging in sexual activity, masturbate, fantasize about sex, or are addicted to porn movies. The manifestations are not just having sex,” said psychologist Iswan.
In severe cases, people with this mental illness have difficulty controlling themselves so they are willing to spend a lot of money to get satisfaction. "They could use prostitution services, join sex forums on the internet, or become members of other paid sex platforms," he added.
Hypersexuality is said to be a psychological disorder because the impact it causes is not only physical health, but also socially, economically, psychologically, and one's productivity as a human being.
Characteristics of Hypersex
Psychologist Iswan mentions the characteristics of someone who is hypersex, including:
Difficulty controlling sexual urges, for example wanting to constantly have sex, watching pornography, or masturbating
There is an increase in addiction to things that smell like sex, for example before masturbating once a month but now it can be more than that
Not getting satisfaction from the activities carried out, even though the variety of activities has increased or the frequency has become more frequent
Realizing what was done was not right and feeling guilty to the point of hating yourself
Trying to escape from his obsession but often fail and relapse in the process
Avoiding social interaction in order to engage in sexual activity
In some situations, people with this condition are prone to experiencing mental illness, such as an anxiety disorder or depression
What Causes Hypersex?
The exact cause of hypersexuality is unknown. However, it may be related to a person's mental and physical health.
The following are various conditions that make a person more at risk of experiencing hypersex:
Bipolar disorder
Tumors and injuries to the frontal lobe of the brain
Drug abuse
History of eating disorders
Have experienced sexual harassment, especially among women
How to Overcome Hypersex?
There are several ways to overcome hypersex, including:
1. Psychotherapy
"The level of treatment is not just counseling, but psychotherapy (psychological therapy), in which there is a plan that makes the patient aware of what the source of the problem is, what triggers it, and what kind of impact it has on quality of life," explained psychologist Iswan.
One of the treatment methods is Cognitive Behavioral Therapy (CBT). The goal is to identify irrational thoughts or negative thoughts. Then change the patient's mindset to be more positive and create new habits that can reduce the urge for hypersex.
2. Family Therapy
“If someone is more open with their partner or family, so much the better. Because one of the triggers for hypersex is an unstable emotional condition and this can be calmed down by the support system, such as family or partner, explained psychologist Iswan.
3. Group Therapy
If the therapist finds cases of hypersex in several people, this treatment can be done. The goal, so that patients do not feel struggling alone in overcoming hypersex.
"They can also share, understand each other, and can increase each other's self-esteem," he explained further.
4. Pharmacotherapy
Finally, psychologist Iswan mentions drug therapy as a way to deal with hypersex. This treatment is carried out if the patient who is experiencing hypersex also shows symptoms of depression, anxiety, or other disorders.
"If a patient has a messy mood, he can get medicine in the form of a mood stabilizer," said psychologist Iswan. However, the dosage and type of drug are adjusted to the severity and health condition of the patient on the doctor's advice
If you have a lot of questions about mental health, immediately consult a psychologist. Easier, you can download the KlikDokter application and get various information to help #KeepYourHealth.
Take advantage of the Ask the Doctor feature in the KlikDokter application for an easier and faster consultation with a psychologist!