Ciri Ciri Terjadinya Tuba Fallopi Pada Kaum Wanita

Ciri Ciri Terjadinya Tuba Fallopi Pada Kaum Wanita



Tuba fallopi merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita yang memiliki peranan penting. Utamanya, tuba fallopi berfungsi untuk mengangkut telur dari ovarium ke rahim. Namun, ada fungsi lain yang tak kalah penting.

Sebagian wanita memiliki penyakit atau kondisi tertentu yang menyebabkan tuba fallopi mengalami penyumbatan. Akibatnya, wanita dengan gangguan pada tuba fallopi ini bisa kesulitan untuk hamil.
Penyumbatan tuba fallopi menyebabkan sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur di dalam rahim, sehingga proses pembuahan tidak dapat terjadi. Kondisi ini bisa mengakibatkan gangguan kesuburan (infertilitas).

Tuba Fallopi adalah tabung sempit yang menghubungkan rahim dengan indung telur di dalam sistem reproduksi wanita. Tuba Fallopi memiliki peran penting dalam proses reproduksi karena tempat terjadinya pembuahan jika sel telur yang dilepaskan dari indung telur bertemu dengan sperma.

Terdapat beberapa ciri-ciri terjadinya masalah pada Tuba Fallopi pada kaum wanita, di antaranya:

  1. Nyeri panggul: Nyeri panggul adalah salah satu gejala umum yang dapat terjadi akibat adanya masalah pada Tuba Fallopi. Nyeri ini bisa bersifat kronis atau muncul secara tiba-tiba.

  2. Perubahan menstruasi: Masalah pada Tuba Fallopi dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Beberapa wanita dengan masalah tuba fallopi mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur, menstruasi yang sangat berat atau menstruasi yang sangat nyeri.

  3. Infeksi saluran reproduksi: Jika tuba fallopi terhalang atau terblokir, maka dapat terjadi infeksi pada saluran reproduksi. Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, nyeri panggul, keputihan abnormal, dan nyeri saat berhubungan seksual.

  4. Sulit hamil: Tuba Fallopi yang terblokir atau rusak dapat menghambat perjalanan sel telur menuju rahim dan pertemuan dengan sperma, sehingga dapat menyebabkan kesulitan hamil. Jika seorang wanita mengalami kesulitan hamil tanpa penyebab yang jelas, masalah pada Tuba Fallopi bisa menjadi salah satu faktor yang mungkin.

  5. Ektopik kehamilan: Jika Tuba Fallopi terblokir atau tidak berfungsi dengan baik, ada risiko tinggi terjadinya kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana telur yang telah dibuahi tidak berhasil mencapai rahim dan mengimplan di luar rahim, sering kali di dalam tuba fallopi. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri panggul hebat, pendarahan abnormal, dan bahkan kegagalan organ jika tidak ditangani dengan cepat.

Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini tidak secara khusus menunjukkan adanya masalah pada Tuba Fallopi, karena gejala-gejala ini juga dapat berkaitan dengan kondisi lain. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.

Mengingat pentingnya fungsi tuba fallopi dan organ reproduksi wanita lainnya, maka sudah seharusnya kesehatan organ-organ ini diperhatikan. Lebih jelasnya, simak pembahasan tentang pengertian dan fungsi tuba fallopi berikut ini.

Apa yang Dimaksud dengan Tuba Fallopi?

Tuba fallopi adalah saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter sekitar 1 cm yang menghubungkan antara indung telur (ovarium) dan rahim. Saluran berotot berbentuk “J” ini ditemukan di saluran reproduksi wanita.
Letak tuba fallopi sendiri ada pada batas atas ligamen lebar, memanjang ke lateral dari rahim, membuka ke rongga perut, dan dekat ovarium. Pembuahan biasanya terjadi di saluran tuba fallopi ini.
Tuba fallopi memiliki dua saluran, satu berada di setiap sisi yang memanjang dari bagian atas dekat rahim menuju lateral, sedangkan saluran lainnya melengkung di atas dan berada di sekitar ovarium. Bentuknya mirip huruf “J” yang dipanjangkan.
Ujung terbuka tuba fallopi terletak sangat dekat dengan ovarium, tetapi tidak langsung menempel. Sebaliknya, pinggiran dari tuba fallopi membawa telur yang telah berovulasi ke dalam tuba menuju rahim.
Mengutip buku Cara Mudah Merencanakan Jenis Kelamin Anak milik dr. Soewignyo Siswosuharjo, tuba fallopi memiliki empat bagian utama, yakni:
  1. Fimbriae, yaitu struktur seperti jari bersilia. Bagian ini berfungsi untuk menangkap sel telur dari ovarium.
  2. Infundibulum, yaitu tempat melekatnya fimbriae.
  3. Ampula, yaitu bagian terluar dari tuba fallopi yang menjadi tempat fertilisas (pertemuan sel sperma dengan sel ovum).
  4. Isthmus, yaitu saluran sempit yang menghubungkan ampula dengan rongga rahim atau uterus.

    Fungsi Tuba Fallopi

    Tuba fallopi adalah saluran yang menghubungkan antara ovarium (indung telur) dan rahim. Selain itu dirangkum dari buku Fisiologi Dasar untuk Mahasiswa Farmasi, Keperawatan dan Kebidanan karya Ronny Lesmana, terdapat fungsi lainnya yang tak kalah penting, di antaranya:
    1. Fungsi tuba falopi dalam transportasi ovum
    Telur diambil oleh fiambre, kemudian disapu ke arah rahim. Gerakan ini diarahkan dengan baik oleh gerakan silia dan peristaltik, yaitu kontraksi ritmik di antara otot-otot tuba. Gerakan peristaltik sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sistem hormonal, progesteron, prostaglandin, dan beberapa faktor di luar tubuh.
    Selain itu, tuba fallopi juga memiliki beberapa struktur seperti rambut halus yang membantu pergerakan sel ovum. Biasanya, perjalanan ini akan memakan waktu berjam-jam atau bahkan dalam hitungan hari.
    2. Fungsi tuba falopi dalam transportasi sperma
    Ketika menjalankan fungsi ini, sperma akan melakukan perjalanan keluar dari rahim untuk masuk ke dalam tabung. Di tempat inilah sperma dan ovum akan bertemu, untuk selanjutnya pembuahan sel telur akan terjadi.
    3. Menjaga sperma
    Sperma akan mudah mati, bahkan tidak sampai 60 menit jika berada di luar rahim. Namun, di dalam rahim dan tuba fallopi, sperma akan bertahan selama 3 hingga 5 hari. 4. Membantu pembuahan
    Bagian ampula dari tuba fallopi juga sering menjadi tempat bertemunya sel sperma dan sel ovum dan memungkinkan terjadinya pembuahan atau fertilisasi.
    5. Fungsi tuba fallopi dalam transportasi embrio
    Telur yang telah dibuahi kemudian bergerak menuju rahim. Jika kemudian tertanam dalam rahim, telur bisa terus berkembang menjadi kehamilan rahim.
    Pengangkutan telur yang berhasil melalui tuba fallopi diperlukan bagi para wanita yang hamil tanpa intervensi medis. Inilah mengapa sterilisasi tuba merupakan bentuk kontrasepsi permanen yang efektif.
    Steriliasi yang dilakukan dapat mengganggu fungsi tuba fallopi. Biasanya proses ini dikenal dengan istilah "mengikat tabung". Karena fungsi tuba fallopi yang terganggu inilah, akhirnya telur tidak akan sampai ke rahim.

    Penyebab Tuba Fallopi Tersumbat

    Dikutip dari Medical News Today, penyumbatan tuba fallopi bisa membuat wanita sulit hamil karena sperma dan sel telur tidak bertemu. Untuk itu, penting mengetahui penyebab tuba fallopi tersumbat yang paling umum terjadi, di antaranya sebagai berikut:
    Biasanya, penyakit radang panggul terjadi karena adanya infeksi pada area reproduksi wanita seperti uterus, ovarium, dan serviks. Hal inilah yang membuat ovarium dan tuba fallopi terluka dan terjadi penyumbatan.
    2. Perlengketan usus
    Perlengketan usus juga menjadi salah satu penyebab tuba fallopi tersumbat. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya infeksi, operasi, atau endometriosis. Usus yang terinfeksi sendiri disebabkan oleh radang usus buntu kronis, lalu pecah, dan cairannya menjadi lengket.
    3. Hidrosalping
    Umumnya, gangguan fungsi tuba fallopi ini terjadi akibat adanya sumbatan cairan, sehingga menyebabkan infeksi. Selain itu, kondisi hidrosalping bisa dipicu oleh beberapa hal, mulai dari peradangan hingga efek samping dari prosedur bedah di sekitar organ reproduksi.

    Gejala Tuba Fallopi Tersumbat

    Tersumbatnya tuba fallopi ini jarang menimbulkan gejala. Namun, pada sebagian wanita, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri perut bagian bawah dan keputihan yang tidak normal. Dr. Ivan R. Sini, SpOG menambahkan dalam buku Bayi Tabung: Mempersiapkan Kehamilan - Menanti Kehamilan tentang gejala-gejala tuba fallopi tersumbat yang bisa dideteksi sedari awal, agar mendapatkan pengobatan yang tepat, di antaranya:
    • Rasa sakit atau nyeri menjadi semakin teratur.
    • Merasakan sakit saat berhubungan seksual atau buang air kecil.
    • Sakit yang dibarengi dengan demam.
    • Perut semakin nyeri ketika menstruasi.
    • Keputihan yang terlihat aneh dan sangat berbau.
    Tuba fallopi yang tersumbat perlu diperiksakan ke dokter. Untuk memastikan apakah tuba fallopi benar-benar tersumbat, dokter akan melakukan USG, histerosalpingografi (HSG), atau pemeriksaan endoskopi pada tuba fallopi (histeroskopi).
    Setelah penyebabnya diketahui, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai penyebab gangguan pada tuba fallopi yang dialami. Jika dibutuhkan, gangguan pada tuba fallopi tersebut mungkin perlu ditangani dengan tindakan operasi. SEMOGA BERMANFAAT

Post a Comment

Konsultasi Bidan Kita

Previous Post Next Post