Mitos Atau Fakta, Tentang Pil KB Sulit Punya Anak
Setelah lama menunda kehamilan dengan mengonsumsi pil KB, mungkin ada aja ya, wanita yang tiba-tiba berpikir "Kayaknya, waktu yang tepat nih, untuk nambah momongan lagi".
Tapi resah juga, karena kabarnya kan, setelah lama minum pil KB, kesuburan jadi menurun & bikin susah hamil. Hff, benar gak, ya?
Fakta medisnya, gak seperti itu, kok!
Menurut penelitian, pil KB umumnya tidak berefek panjang terhadap kesuburan wanita. Bahkan, para ahli juga mengatakan bahwa kondisi kesuburan wanita yang berhenti mengonsumsi pil KB tidak berbeda dengan wanita yang belum pernah mengonsumsi pil KB.
Meski setelah penghentiannya, sebagian wanita mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan hingga setahun untuk bisa hamil lagi.
Soalnya, untuk mencegah kehamilan, pil KB menghambat proses ovulasi pada wanita & membuat sperma lebih sulit membuahi sel telur. Nah, hal ini bisa memengaruhi keseimbangan hormon yang mengatur proses ovulasi. Tapi gak perlu terlalu cemas, karena selama kamu sehat, umumnya hormon akan kembali seimbang seiring waktu.
Nah, pada wanita yang mengonsumsi pil KB dalam jangka panjang, misalnya untuk mengatur jarak umur antar anak, terkadang baru menghentikannya di usia yang terbilang kurang produktif, misalnya usia 35 hingga 40-an.
Di usia tersebut, jumlah & kualitas sel telur yang dihasilkan umumnya sudah jauh menurun, & hal ini terjadi baik pada wanita yang minum pil KB, maupun yang tidak. Jadi, bukan salah pil KB-nya, ya!
Jika masih ingin mendapatkan momongan di usia tersebut, ada tips untuk meningkatkan peluang kehamilan, nih, yaitu rutin cek ke dokter kandungan, supaya bisa diperiksa apakah kamu memiliki masalah kesehatan tertentu atau faktor yang bisa memperkecil peluang terjadinya kehamilan. Lalu, berhubungan intim secara teratur, terlebih pada masa subur.
Jangan ragu untuk mendiskusikan metode/pengobatan yang diperlukan bersama dokter untuk meningkatkan peluang kehamilan, ya, seperti operasi, inseminasi buatan, & prosedur bayi tabung.
Layanan