Cerita Istri Marah Hanya Dikasih Suami Rp2,5 Juta Per Bulan, Sedangkan Ibu Mertua Rp25 Juta
Belum lama ini, cerita seorang istri di Taiwan marah karena menerima uang dari suami jauh lebih kecil daripada ibu mertuanya ramai dibicarakan di media sosial Facebook.
Diberitakan China Press pada Kamis (8/12/2022), dalam sebuah posting, perempuan itu menyebut bahwa dirinya telah menikah lebih dari 3 tahun dan menjadi ibu rumah tangga.
“Kami telah menikah selama lebih dari 3 tahun dan baru-baru ini dia memberi tahu saya bahwa ibunya akan mendapatkan 50.000 dollar Baru Taiwan (sekitar Rp25 juta) setiap bulan sementara saya hanya mendapatkan 5.000 dollar Baru Taiwan (sekitar Rp2,5 juta),” tulisnya.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa bahkan buku tabungannya disimpan oleh ibu mertua saya, dan saya benar-benar merasa seperti tidak percaya," jelas istri itu, sebagaimana dikutip dari World of Buzz.
Suaminya kemudian mengungkapkan bahwa alasan dia memberikan sekitar 50.000 dollar Baru Taiwan kepada ibunya adalah karena sang ibu telah menetapkan aturan yang akan membantunya menabung.
Perempuan itu merasa kesal karena suaminya menyembunyikan hal ini darinya dan suaminya sekarang memintanya untuk memperhatikan ibunya.
Perempuan tersebut kemudian mengakhiri postingannya dengan menyampaikan, “Dia (suaminya) mengatakan dia harus terus memberikan 50.000 dollar Baru Taiwan kepada ibunya sementara saya mendapatkan 5.000 dollar Baru Taiwan dengan kekurangan kebutuhan hidup bulanan dan biaya bayi kami harus ditanggung oleh saya”.
“Apa aku baginya? Seperti inikah pernikahan itu? Atau apakah saya ditipu? Apakah saya hanya sebuah mesin untuk 'menghasilkan' bayi?" tambah pernyataan istri itu.
Setelah posting itu menyebar, banyak netizen yang mengecam tindakan sang suami.
Beberapa menyebut uang 5.000 dollar Baru Taiwan tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dalam sebulan.
Misalnya, “5.000? Dia tidak tahu bahwa 7.000-8.000 sebulan itu hanya cukup untuk membeli popok dan susu bubuk bayi”.
Sementara ada juga netizen yang berkomentar demikian, "berbakti kepada orang tua adalah suatu keharusan, tapi ada baiknya juga sesuaikan dengan kebutuhan dan pastikan istri dan anak tidak terlantar".