Operasi penyambungan kembali saluran telur tersumbat (tuba fallopii)
Salah satu cara kontrasepsi mantap pada wanita adalah dengan melakukan operasi menutup saluran telur (tuba fallopii) yang dalam istilah medis dikenal sebagai tubektomi. Dokter melakukan tindakan memotong dan menutup saluran telur (ligasi tuba), sehingga tidak ada jalan yang bisa dilalui sperma untuk membuahi sel telur. Namun, kadang dikemudian hari mereka menyesal dan ingin mengembalikan kesuburannya supaya mereka bisa hamil kembali. Wanita-wanita tersebut bisa melakukan tubal ligation reversal (operasi pengembalian fungsi tuba), yakni melakukan penyambungan kembali saluran telur yang telah terpotong.
Alasan utama melakukan operasi
Selain keinginan untuk hamil kembali, beberapa alasan ini mungkin menjadi faktor yang mendorong wanita-wanita itu untuk melakukan tubal ligation reversal :
- Informasi yang didapatkan sebelum melakukan ligasi tuba terlalu sedikit, jadi wanita ini salah faham dan terlanjur melakukan ligasi tuba.
- Perubahan status perkawinan
- Umur yang terlalu muda saat melakukan prosedur ligasi tuba
- Prosedur dilakukan karena adanya tekanan dari suami atau terjadi kondisi medis dimana mengharuskan wanita tersebut melakukannya.
Tidak semua orang memenuhi syarat untuk melakukan operasi pengembalian fungsi tuba. Dokter harus mempertimbangkan berbagai faktor apakah operasi tuba aman dan bisa dilakukan pada Anda.
Ada beberapa faktor yang mungkin akan dipertimbangkan sebelum melakukan operasi :
- Usia dan indeks massa tubuh
- Sebearapa besar dan luas kerusakan tuba fallopi Anda
- Tipe ligasi tuba yang telah Anda lakukan
- Panjang tuba yang disisakan setelah melakukan ligasi tuba
- Faktor kesuburan lain seperti kualitas dari sel telur Anda.
Operasi pengembalian fungsi tuba umumnya sukses untuk mengembalikan fungsi tuba fallopi jika sebagian besar tuba fallopi Anda dalam keadaan sehat. Beberapa metode ligasi seperti sistem Adiana dan Esure dianggap tidak bisa dilakukan pembalikan.
Risiko pembedahan
Segala jenis tindakan medis mempunyai risiko dari mulai risiko kecil, sedang sampai besar. Tentunya, operasi pengembalian fungsi tuba juga mempunyai risiko yang harus Anda pertimbangkan sebelum Anda melakukannya. Meskipun operasi pengembalian fungsi tuba berhasil dilakukan, hal tersebut tidak bisa menjamin bahwa Anda bisa hamil kembali. Banyak faktor yang mempengaruhi kehamilan seperti umur Anda, kesuburan sel telur dan faktor-faktor lainnya. Operasi pengembalian fungsi tuba bisa mempunyai risiko terjadinya infeksi, pendarahan dan cedera pada organ dalam perut Anda.
Untuk melakukan prosedur operasi pengembalian fungsi tuba, dokter Anda akan menjelaskan beberapa hal kepada Anda, di antaranya :
- Menjelaskan prosedur secara mendetail baik itu sarat, risiko dan biaya yang harus Anda keluarkan
- Menjelaskan tentang kemungkinan sukses dan kemungkinan Anda hamil setelah melakukan prosedur operasi pengembalian fungsi tuba.
- Menyarankan opsi lain yang mungkin Anda lakukan seperti melakuan bayi tabung (IVF).