WAJIB DIKETAHUI PARA SUAMI KETIKA ISTRINYA SEDANG HAMIL

WAJIB DIKETAHUI PARA SUAMI KETIKA ISTRINYA SEDANG HAMIL



Ingat ya Parenting itu dimulai bukan sejak bayi dilahirkan melainkan sejak bayi berada di dalam kandungan

Tanpa ibu sadari, ternyata perasaan cemas dan sensitif pada saat hamil cukup berpengaruh terhadap kondisi janin. Jika ibu menangis, ada beberapa reaksi bayi yang berdampak pada perkembangan janin itu sendiri. Apa saja reaksi dan dampaknya?


1. Perkembangan Psikis Terganggu
Ibu hamil memang lebih sensitif dan mudah menangis selama kehamilan. Sebenarnya hal ini wajar terjadi karena pengaruh hormon. Sama seperti ketika menstruasi, wanita juga akan lebih sensitif dalam hal emosi. Namun, sebaiknya ibu harus tetap dapat mengontrol rasa cemas dan sensitif pada saat mengandung. Ibu tidak boleh menangis terlalu sering.

Pasalnya, ibu yang menangis saat hamil ternyata dapat mengganggu perkembangan psikis janin.

Ibu yang stres dan sering menangis rupanya berdampak secara psikologis pada janin, baik saat dilahirkan maupun nanti ketika beranjak dewasa. Hal ini dikaitkan dengan perasaan sedih ibu yang mengganggu kenyamanan janin di dalam rahim. Bahkan jika sejak di dalam kandungan, janin sudah kerap merasakan emosi negatif dari ibu, bukan tidak mungkin si kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang rewel, cengeng, dan sulit menerima diri sendiri.


2. Gangguan Pertumbuhan Fisik
Rupanya reaksi janin saat ibu menangis tidak hanya mengganggu perkembangan psikis saja, melainkan juga pertumbuhan fisik janin di dalam kandungan. Ibu yang kerap mengalami depresi akan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Perlu ibu ketahui bahwa pada saat menangis, cemas, dan stres, aliran darah dari ibu ke bayi menjadi tidak lancar. Akibatnya, bayi kesulitan mendapatkan nutrisi dari ibu.

Tidak heran jika pertumbuhan bayi secara fisik akan terganggu, akibat ibu terus menerus bersedih. Menikmati kehamilan sangat dianjurkan untuk ibu hamil, agar menimbulkan reaksi janin yang positif ketika ibu tertawa dan bahagia.


3. Terhambatnya Suplai Oksigen
Masih ada dampak yang ditimbulkan ketika ibu hamil menangis, yaitu terganggunya suplai oksigen dari ibu ke janin. Ketika ibu menangis karena stres, maka pembuluh darah akan menguat lantaran produksi hormon norepinephrine meningkat. Akibatnya, sirkulasi serta suplai oksigen ke janin menjadi berkurang dan akhirnya terhambat.


4. Risiko Kelahiran Prematur
Reaksi janin saat ibu menangis berikutnya adalah dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur pada bayi. Ibu yang stres kemudian menangis terus menerus, bisa mengakibatkan plasenta menghasilkan banyak hormon peles CRH yang merupakan hormon pengatur jangka waktu kehamilan. Jika hormon ini terus menerus diproduksi, maka janin akan lebih cepat lahir dari jangka waktu yang semestinya. Padahal, pada waktu tersebut kondisi janin belum matang dan belum siap dilahirkan.


5. Hiperaktif
Ibu yang stres dan menangis tanpa sebab di masa kehamilan juga berisiko mengakibatkan janin hiperaktif ketika dilahirkan. Hal ini dikarenakan kadar kortisol yang meningkat sehingga mempengaruhi kondisi plasenta. Padahal fungsi plasenta sendiri adalah untuk melindungi janin dari kortisol.

Janin yang terkontaminasi kortisol di dalam rahim bisa berakibat negatif, antara lain meningkatkan risiko hiperaktif hingga kelainan mental. Oleh sebab itu, penting bagi ibu untuk menjaga kondisi psikis serta menghindari depresi pada saat kehamilan.


6. Stres
Terakhir, reaksi janin saat ibu menangis adalah stres. Jadi stres tidak hanya dialami oleh ibu saja, namun bayi juga bisa merasakan stres yang dirasakan oleh ibu. Beberapa tanda stres pada janin, antara lain:


7. Gerakan janin berkurang
Janin yang stres dapat menyebabkan gerakannya berkurang. Jika hal ini dibiarkan, maka dapat menimbulkan risiko buruk yaitu bayi lahir mati. Untuk itulah, ibu perlu menghitung gerakan setiap harinya untuk memastikan kondisi janin baik-baik saja. Umumnya, janin akan bergerak minimal 20 kali dalam 24 jam atau 1 kali dalam 1 jam.


Pendarahan
Stres pada janin juga menyebabkan pendarahan yang tentu beresiko besar untuk kehamilan dan bisa menyebabkan keguguran. Jadi segera waspada jika terdapat pendarahan pada kehamilan ya, Bu.


8. Penurunan detak jantung
Selain gerakan janin berkurang serta pendarahan terjadi pada ibu, stres pada janin juga dapat menyebabkan penurunan detak jantung. Angka normal detak jantung janin adalah 120 hingga 160 detik setiap menit. Jika lebih atau kurang, ibu perlu waspada dan konsultasikan ke dokter segera ya.


Bolehkah Ibu Hamil Menangis?

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, sejatinya ibu hamil menangis karena perubahan hormon memang wajar. Namun tidak boleh terlalu sering. Cukup satu atau dua kali saja sebagai luapan emosional. Sebaliknya, jika menangis terus menerus yang disebabkan oleh stres, depresi, serta kecemasan tidak diperbolehkan. Hal ini dapat mengganggu tumbuh kembang janin serta kesehatan kehamilan.


Cara Mengatasi Stres Saat Hamil

Lantas, bagaimana cara mengatasi stres saat hamil agar tidak berkepanjangan dan berdampak pada janin? Ibu dapat melakukan beberapa hal di bawah ini, sehingga tidak menimbulkan reaksi janin saat ibu menangis yang berdampak negatif.

Lakukan pola hidup sehat dengan makan teratur dan bergizi
Me time sesekali agar ibu merasa rileks dan bahagia
Olahraga teratur
Cukupi kebutuhan istirahat setiap harinya
Pastikan ibu memiliki support system yang mendukung kehamilan
Cari dan temukan apa yang menjadi pemicu stres
Pilih kegiatan yoga dan meditasi
Sharing dengan pasangan, orang tua, atau sahabat mengenai kehamilan atau hal lainnya
Cari lebih banyak informasi mengenai kehamilan dan persalinan
Siapkan rencana keuangan yang sudah matang dalam menghadapi persalinan
Bicarakan dengan ahli jika terjadi stres dan depresi yang berkepanjangan

Jadilah Suami yang sabar dan bersahabat terutama saat istrinya sedang hamil, agar Istri tidak merasa sendiri disaat-saat mengalami kesulitan dengan kondisi tubuh yang tidak prima.

Itulah beberapa reaksi janin saat ibu menangis serta dampaknya bagi kehamilan, persalinan, serta perkembangan janin sendiri. Karena memiliki dampak yang kurang baik, maka segera upayakan kebahagiaan dalam menyambut si kecil ya, Bu.


Jangan sampai stres berlebihan justru membuat kehamilan menjadi bermasalah. Segera temui psikolog jika stres dan depresi berlebihan dan sulit dikondisikan.


Sumber: Pregnancy Pedia

Jadi mulailah belajar PARENTING SEKARANG JUGA, Parenting itu untuk kedua orang tua dan bukan hanya untuk Ibu saja.



Post a Comment

Konsultasi Bidan Kita

Previous Post Next Post