24 MITOS VS FAKTA KEHAMILAN
Seringkali ibu hamil dilarang makan atau pun melakukan sesuatu. Tak jarang, alasannya adalah hal yang tak masuk akal. Hal ini kerap kali membuat ibu hamil cemas dan takut. Ibu hamil harus tahu, apakah hal tersebut merupakan mitos atau justru fakta.
“Mbak… kalau sedang hamil jangan makan nanas, nanti keguguran lho!"
“Mbak, pamali lho kalau sedang hamil begitu, duduk di tengah pintu.”
Kalimat di atas mungkin sering juga didengar oleh ibu hamil. Ya, kalimat yang mengandung nasihat dari mereka yang sebenarnya perhatian dan tak ingin sesuatu yang kurang baik terjadi pada kehamilan kita. Namun, terkadang hal ini malah membuat ibu hamil bingung dan bertanya-tanya,
Aneka pantangan untuk makan atau melakukan sesuatu pada ibu hamil ini tidak semuanya benar dan hanya berkembang di masyarakat sebagai sebuah mitos semata. Tentu jika larangan tersebut hanyalah sebuah mitos, ibu hamil tak perlu mengikutinya. Sebaliknya, jika memang larangan tersebut benar, maka ibu hamil bisa menghindarinya.
Ibu hamil sebaiknya memahami mitos dan fakta kehamilan, sehingga tidak didera kecemasan dan rasa takut untuk melakukan sesuatu atau makan makanan tertentu. Apalagi jika ibu dilarang makan sesuatu hanya karena mitos, padahal faktanya makanan tersebut sangat bagus untuk nutrisi calon buah hati. Tentu ibu rugi bukan? Ada banyak kasus menyoal mitos dan fakta kehamilan yang harus ibu tahu.
Yuk, simak 24 mitos dan fakta kehamilan berikut ini.
Mitos 1: Ibu hamil tidak boleh minum air es atau air dingin karena membuat bayi besar.
Minum air dingin ternyata tidak ada hubungannya dengan ukuran bayi yang membesar dan berisiko pada persalinan sehingga anggapan ini hanyalan mitos. Faktanya, ibu hamil boleh saja minum air dingin dengan catatan tidak boleh berlebihan karena akan membuat tubuh harus membakar lemak sehingga suhu tubuh naik. Hal ini akan membuat ibu hamil mudah merasa lelah karena kekurangan kalori.
Mitos 2: Ibu hamil harus banyak konsumsi kacang hijau supaya rambutnya lebat.
Apa iya lebat dan tidaknya rambut bayi ditentukan oleh kacang hijau? Hemm, sepertinya tidak, hal ini hanyalah mitos semata. Faktanya, lebat dan tidaknya rambut bayi ditentukan oleh gen kedua orangtuanya. Namun, konsumsi kacang hijau memang bagus bagi ibu hamil karena di dalamnya mengandung serat yang cukup tinggi dan kaya vitamin B1, B6, dan B12. Konsumsi kacang hijau pada ibu hamil dapat membantu mengatasi kontipasi.
Mitos 3: Ibu hamil harus banyak minum air kelapa muda supaya kulit bayi bersih dan putih.
Banyak ibu hamil yang percaya bahwa minum air kelapa muda menjelang persalinan akan membuat bayi terlahir dengan kulit yang putih dan bersih. Hal ini adalah mitos, karena kelapa muda tidak akan menjadikan kulit bayi putih dan bersih. Faktanya, kelapa muda memang bagus dikonsumsi oleh ibu hamil karena mengandung elektrolit yang tinggi dan kalium. Fakta lainnya, semakin tua usia kehamilan ibu, akan terjadi pembersihan membran kulit fernik, sehinga ketika lahir dengan sendirinya kulit bayi akan bersih.
Mitos 4: Ibu hamil tidak boleh makan nanas karena bisa menyebabkan keguguran.
Tidak ada kaitan antara makan buah nanas dengan keguguran, sehingga anggapan ini hanyalah mitos. Faktanya, buah nanas mengandung vitamin C dan serat yang bagus untuk ibu hamil. Namun, sebaiknya tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya
Mitos 5: Ibu hamil, tidak boleh duduk di tengah pintu, nanti bayi susah keluar.
Pada beberapa masyarakat ada anggapan wanita hamil tak boleh duduk di tengah pintu karena bayi susah keluar saat persalinan. Hal ini hanyalah mitos, karena tidak ada hubungannya antara persalinan dengan duduk di tengah pintu. Faktanya, duduk di tengah pintu merupakan perilaku yang kurang sopan dan akan menghalangi jalan bagi tamu atau mereka yang akan berkunjung. Fakta lainnya, sulitnya proses persalinan ibu hamil disebabkan oleh banyak faktor, misalnya bayi terlalu besar, preeklampsia, bayi sungsang, dan lain-lain, bukan karena duduk di tengah pintu.
Mitos 6: Ibu hamil dianjurkan minum minyak kelapa supaya persalinan lancar.
Belum ada penelitian bahwa minyak kelapa bisa melancarkan persalinan. Menurut anggapan para orangtua, minyak kelapa bisa melicinkan jalan lahir. Hal ini sebenarnya tidak masuk akal. Faktanya, minyak kelapa yang dikonsumsi oleh ibu hamil tidak akan sampai jalan lahir karena akan diolah oleh tubuh menjadi lemak dan karbohidrat.
Mitos 7: Ibu hamil tidak boleh makan cumi, nanti anaknya banyak bercak hitam.
Cumi-cumi memang memiliki cairan tinta, namun tidak akan berdampak pada janin ketika ibu hamil mengkonsumsinya
Mitos 8 : Jangan makan daging, nanti perut panas.
Faktanya, perut akan terasa panas bila ada asupan makanan yang bersifat iritatif terhadap mukosa lambung seperti sesuatu yang pedas atau asam. Daging yang diolah dengan baik dan tidak diberi bahan-bahan yang bersifat iritatif tentu tidak akan membuat perut terasa panas. Namun, perlu diwaspadai konsumsi daging yang diolah setengah matang, karena dapat mengandung beberapa jenis bakteri seperti Salmonella sp dan Eschericia coli yang dapat menyebabkan diare pada ibu.
Mitos 9 : Makan dengan porsi ganda karena ada 2 orang dalam 1 raga.
Menurut Recommended Daily Allowance (RDA), kebutuhan kalori ibu hamil meningkat 17% atau setara dengan 126 kJ/hari (300 kcal/hari), menjadi total 10.460 kj/hari (2500 kcal/hari). Tentunya, kualitas makanan juga yang harus diperhatikan, yaitu makanan bergizi dengan porsi yang tepat. Makan dengan porsi besar namun tidak mengandung zat-zat yang baik bagi kesehatan ibu dan perkembangan bayi, tidak akan memberikan hasil yang baik. Peningkatan berat badan yang berlebih juga tidak baik, karena akan meningkatkan risiko bayi besar dan obesitas pada bayi. Panduan kenaikan berat badan yang disarankan adalah sebagai berikut :
IMT (kg/m2) Kelompok Penambahan Berat Badan
< 19.8 Underweight 12.5-18 kg
19.9-26.0 Normal 11.5-16 kg
26.0-29.0 Overweight 7-11.5 kg
> 29 Obesitas > 6.8 kg
Mitos 10 : Makan makanan asam supaya mualnya hilang.
Kondisi mual yang dialami oleh ibu hamil dalam 20 minggu pertama kehamilan atau yang secara medis disebut Hiperemesis Gravidarum merupakan salah satu komplikasi dari kehamilan yang dialami oleh 0.5-2% populasi. Penyebab rasa mual tersebut sampai saat ini masih kontroversial, namun beberapa dihubungkan dengan peningkatan hormon beta HCG dalam tubuh. Bila ibu hamil terus mengalami mual dan berujung muntah, maka mereka akan dihantui risiko dehidrasi. Kondisi akan membaik setelah melewati trimester pertama karena hormon beta HCG akan menurun jumlahnya.
Faktanya, makanan asam sendiri merupakan salah satu jenis makanan yang iritatif terhadap lambung, yang jika dikonsumsi berlebihan akan meningkatkan tingkat keasaman dalam lambung dan memperparah kondisi.
Mitos 11 : Jangan makan ikan, nanti bayi berbau amis.
Ikan merupakan sumber asam lemak omega-3 dan zat besi yang baik, yang dapat membantu dalam perkembangan retina, otak dan sistem saraf pusat, dan tidak berhubungan dengan bau badan bayi. Namun sayangnya, konsumsi ikan memang harus dibatasi karena saat ini air laut banyak tercemar oleh merkuri yang bila terpapar dapat menyebabkan kerusakan saraf yang parah dan gangguan perkembangan pada bayi. Beberapa jenis ikan yang mengandung merkuri tinggi adalah hiu, ikan pedang, king mackarel, kakap putih dan tuna berukuran besar. Beberapa sumber menyarankan konsumsi ikan laut tidak lebih dari 2x per minggu (+ 12 ons). Untuk ikan air tawar, beberapa hal yang perlu diwaspadai adalah kontaminasi Polycarbonated biphenyls (PCBs), yaitu racun lingkungan yang juga dapat menyebabkan kerusakan saraf dan gangguan perkembangan bayi. Sayangnya, masih susah untuk mendeteksi kontaminasi racun ini, sehingga disarankan untuk mengkonsumsi ikan air tawar maksimal 1x per minggu (+ 6 ons).
Mitos 12 : Bentuk Perut Menentukan Jenis Kelamin Bayi.
(Kalau bentuk perut ibu hamil memanjang atau bulat berarti bayinya perempuan, kalau melebar ke samping berarti laki-laki.)
Fakta: Tidak benar. Dokter kandungan kadang memang bisa memperkirakan jenis kelamin janin dari luar berdasarkan hormon-hormon kehamilan, misalnya ibu yang mukanya lebih hitam, lebih jerawatan dan keringat berlebih mungkin saja anaknya laki-laki karena memperlihatkan hormon androgen yang lebih dominan. Tapi bukan berarti penilaian lewat hormon selalu tepat. benar tidaknya, dokter kandungan biasa melakukan pemeriksaan dengan USG. Namun USG pun bisa jadi salah terutama apabika posisi bayi susah untuk d iteropong melalui alat USG.
Bentuk perut ibu hamil yang lonjong atau bulat tergantung pada posisi janin dalam kandungan. Jika janin melintang, perut akan terlihat melebar. Namun jika posisi janin memanjang, perut akan terlihat tinggi. Selain itu, bentuk perut ibu hamil juga tergantung pada elastisitas otot dan volume air ketuban. Pada kehamilan anak pertama, perut akan tampak bulat karena otot masih kencang. Namun perut ibu yang pernah hamil beberapa kali akan tampak turun karena ototnya mulai kendur. Pada ibu hamil yang cairan ketubannya banyak, bentuk perutnya akan lebih besar dan melebar.
Mitos 13 : Jika leher Ibu Hamil menghitam dan puting menjadi gelap, berarti anak yang dikandung laki-laki. Jika putting terlihat terang /cokelat berarti anak yang dikandung perempuan.
Fakta: Tidak Benar. Perubahan warna pada leher atau puting tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna kulit pada ibu hamil diakibatkan peningkatanprog
Mitos 14 : Terlalu sering makan jeruk akan meningkatakan lendir pada paru-paru jani dan resiko kuning saat bayi lahir
Fakta : Mitos ini tidak benar. Jeruk ini justru merupakan sumber vitamin C dan serat yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Karena itu, mengkonsumsi jeruk selama kehamilan dianjurkan.
Mitos 15 : Jika menginginkan bayi cerdas dan persalinan lancar, sering-seringla
Fakta : Tidak benar bahwa sperma mengandung zat penyubur sehingga janin yang terkena semburan bisa tumbuh subur dan cerdas. Kesehatan janin dalam rahim sama sekali tidak berkaitan dengan sperma dan frekuensi hubungan intim. Kesehatan dan kecerdasan janin tidak dipengaruhi oleh kualitas sperma suami, melainkan faktor genetik dari kedua orangtuanya. Orangtua yang cerdas tentu pula berpeluang melahirkan anak yang cerdas pula. Bagi calon ibu yang memiliki gangguan kehamilan, seperti riwayat keguguran, placenta previa dan sebagainya, sebaiknya tidak melakukan hubungan intim untuk sementara waktu. Hubungan intim akan meningkatkan kontraksi otot-otot rahing sehingga resiko keguguran atu janin lahir prematur akan meningkat. Selain itu si ibu juga mengalami resiko perdarahan. Mitos ini diduga muncul karena orang mengkaitkan kasih sayang dan perhatian orangtua, dimana kondisi psikologis si ibu mungkin dapat menjadi lebih tenang dan nyaman dengan sering berhubungan intim. Kondisi kejiwaan ibu akan mempengaruhi janin yang dikandungnya. Calon ibu yang merasa tenang dan nyaman akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, dan proses persalinan pun dapat berjalan lancar. Namun hal sebaliknya juga bisa terjadi jika calon ibu justeru tidak menikmati hubungan intim tersebut karena merasa terpaksa atau semata-mata karena kewajiban.
Mitos 16 : Ibu hamil tidak boleh makan pisang, nanas, dan mentimun
Fakta : Mitos ini sangat dipercaya oleh sebagian masyarakat di jawa karena bisa mengakibatkan keputihan. Bahkan mereka percaya bahwa nanas bisa menyebabkan keguguran. Konsumsi pisang, nanas, dan mentimun justru disarankan karena kaya akan viatamin C dan serat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan melancarkan proses pembuangan sisa-sisa pencernaan. Adapun keputihan tidak selalu membahayakan. Saat hamil maupun setelah melahirkan, adalah normal jika ibu mengalami keputihan. Kecuali juka keputihan tersebut terinfeksi oleh bakteri, jamur, dan virus yang biasanya ditandai dengan keluhan gatal, bau tidak sedap, dan warnanya kekuningan, kehijauan atau kecoklatan.
Mitos 17 : Mengurut perut ibu hamil
Fakta : Mitos ini banyak dipercaya di masayarakat. Padahal mengurut perut ibu hamil dapat meningkatkan resikot terjadinya keguguran dan gangguan janin, yaitu janin mengalami stress atau tekanan. Jika janin mengalami stress atau tekanan, pertumbuhannya dapat terganggu
Mitos 18 : Morning sickness adalah tanda janin yang Anda kandung sehat.
Fakta : Menurut Dr. Evan Saunders, spesialis Obstetri dan Ginekologi dari University of Winconsin School of Medicine, Amerika, gangguan mual tersebut disebabkan oleh perubahan kadar hormon yang terjadi pada awal kehamilan. Ini berarti tubuh Anda sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk janin yang sedang tumbuh di dalam rahim. Selain itu, dalam penelitiannya terhadap dua kelompok ibu yang mengalami mual dan tidak mengalami mual, Sunders menemukan kelompok kedua ternyata menunjukkan angka keguguran yang lebih besar dibanding kelompok pertama.
Mitos 19 : Penggunaan komputer, microwave, atau pemeriksaan metal detector pada waktu hamil tidak aman untuk pertumbuhan janin.
Fakta : Penelitian Dr. Saunders menunjukkan, penggunaan komputer dan microwave tidak berbahaya bagi janin. Demikian pula pemeriksaan dengan metal detector di hotel, pusat perbelanjaan atau airport, aman bagi janin.
Mitos 20 : Jika mengoleskan krim yang tepat, Anda tidak akan mengalami stretch marks (garis-garis di perut atau paha yang terjadi akibat kehamilan).
Fakta : Sampai sekarang, berbagai krim itu hanya bisa mengurangi garis-garis yang muncul serta mengurangi rasa gatal yang mungkin menyertainya. Sebab, stretch marks itu lebih dipengaruhi oleh faktor gen. Kalau kita memang sudah membawa bibit untuk mengalami stretch marks, ditambah dengan berat badan yang meningkat luar biasa selama hamil, maka krim yang kita oleskan tak berarti banyak. Menghilangkan stretch marks bisa dengan operasi laser (stretch marks laser surgery), yang tindakannya sangat ringan. Namun, tindakan ini belum tentu juga bisa menghilangkan stretch marks, karena tergantung seberapa parah robekan jaringan kulit tersebut.
Mitos 21: Dilarang menutup lubang-lubang
Fakta : katanya akan menyulitkan proses persalinan. Sulitnya persalinan tentu saja bukan ditentukan hal itu. proses persalinan tergantung pada 3P (power, passage, passanger). Proses persalinan bisa berjalan lancar jika ketiga komponen tersebut dalam kondisi baik. Ukuran bayi (passanger) tak terlalu besar agar bisa melalui jalan lahir (passage). Didukung oleh konstraksi (power) yang teratur dan efektif sehingga mampu membuka jalan lahir. Gitchu lhoch!!
Mitos 22 :Upacara 7 Bulanan agar persalinan lancar
Fakta : pada Upacara 7 Bulanan, calon ibu dan calon ayah diminta meloloskan ikan/belut melalui kain sarung yang dikenakan ibu. Jika ikan/
Mitos 23 : Jika ibu hamil senang bersolek maka bayinya yang perempuan.
Fakta : Ini tak sepenuhnya benar. Memang, bawaan ibu hamil berbeda-beda. Ada yang lebih suka berdandan agar terkesan rapi. Ada yang malas bersolek karena perut gendutnya sudah cukup membuatnya repot dan kegerahan. Yang jelas, laki-laki atau perempuan ditentukan oleh sperma ayah. Jika kromosom X dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur ibu, maka bayinya dipastikan perempuan. Tapi jika kromosom Y dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur, maka bayinya laki-laki. Jika bentuk perut ibu selama hamil meruncing, ia akan melahirkan bayi lelaki, jika bundar, yang akan lahir bayi perempuan. Pada kehamilan pertama, perut cenderung membulat di atas. “Karena otot-otot dinding perut masih kuat sehingga mampu menyangga rahim,” . Sedang pada kehamilan berikutnya yang bertambah besar dan berat cenderung turun ke bawah. Ini disebabkan otot-otot dinding perut sudah mulai kendor dan tak terlalu baik menyangganya. Bisa juga disebabkan posisi bayi. “Jika melintang, bisa dipastikan perut ibu melebar ke samping,”. Begitu pun jumlah cairan ketuban. Jika jumlahnya banyak, perut pun kelihatan lebih besar. Selain mitos-mitos di atas, masih banyak lagi mitos lain yang berkembang di masyarakat dan belum pasti kebenarannya. Nah, untuk itu kita sebagai calon tenaga kesehatan tidak boleh percaya begitu saja tentang mitos kehamilan dan persalinan.
Mitos 24: Minum air rumput Fatimah memudahkan ibu melahirkan
Fakta: Rumput Fatimah yang juga dikenal dengan nama Labisia pumila ini, berdasarkan kajian atas obat-obatan tradisional di Sabah, Malaysia, tahun 1998 dikatakan mengandung hormon oksitosin yang dapat membantu menimbulkan kontraksi. Biasanya rumput Fatimah ini direndam dalam air sampai mengembang, kemudian air rendamannya diminum. Namun, karena obat ini merupakan obat tradisional, maka takarannya pun belum jelas. Ada yang minum satu teguk saja sudah mules luar biasa, ada yang mium sebotol baru mulai mules. Jika rendaman ini diminum oleh ibu hamil yang pembukaan jalan lahirnya masih kecil, akan menimbulkan kontraksi yang hebat di dalam rahim. Padahal jalan lahir belum terbuka sehingga bias terjadi robekan jalan lahir. Akibatnya bisa fatal dan berbahaya bagi bayi.
10 LARANGAN UNTUK IBU HAMIL MENURUT ISLAM
SEMOGA BERMANFAAT BUAT AYAH BUNDA.